Sepi Penumpang, Bandara Kertajati Didorong untuk Umroh dan Kargo
PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) mendorong agar masyarakat yang ingin umroh berangkat dan pulang melalui Bandar Udara Kertajati, yang terletak di Majalengka, Jawa Barat. Langkah ini menjadi salah satu upaya perusahaan agar bandara yang baru diresmikan pada tahun lalu itu tidak lagi sepi.
Direktur Keuangan Umum BIJB Muhamad Singgih mengatakan, selain umroh perusahaan juga akan mendorong pengiriman kargo. "Kami akan mendorong umroh supaya terbang lewat Kertajati, kemudian juga kargo," ujarnya, kepada Katadata.co.id, Senin (6/5).
Setelah tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) bisa beroperasi, harapannya jumlah penumpang yang bepergian melalui bandara itu juga bisa meningkatkan. Tol ini dibangun untuk meningkatkan konektivitas Jawa Barat bagian selatan menuju utara. Jalur ini menghubungkan dua tol yang telah beroperasi yakni tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dengan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
(Baca: Tol Cisumdawu Bisa Mulai Dijajal Saat Mudik Lebaran 2019)
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Emil) menjelaskan, Bandara Kertajati potensial dikembangkan sebagai bandara kargo e-commerce karena kapasitas Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, sudah tidak memadai.
Menurut dia, sudah ada investor asal Singapura tertarik untuk berinvestasi. "Mereka mau untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara kargo e-commerce," kata Emil pada Maret lalu.
Kawasan yang disiapkan untuk fasilitas kargo e-commerce di bandara tersebut luasnya mencapai 20 hektare. Untuk mengelolanya, PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) telah bersepakat dengan BIJB. PT Pos Indonesia akan dilibatkan untuk distribusi kargonya.