Emi Nakamura, Bintang Baru Ekonom Perempuan yang Andalkan Data Set
Nama Emi Nakamura menjadi perhatian dunia ketika perempuan berusia 38 tahun ini diumumkan sebagai penerima penghargaan John Bates Clark Medal 2019 untuk Ekonom Terbaik Berusia di Bawah 40 Tahun di Amerika Serikat (AS). Penghargaan John Bates Clark merupakan penghargaan prestisius kedua setelah Nobel di bidang ilmu-ilmu ekonomi.
Ekonom University of California at Berkeley ini dinilai telah memberikan kontribusi yang paling signifikan terhadap pengetahuan dan pemikiran di bidang ekonomi. Ia adalah perempuan keempat yang menerima penghargaan tersebut sejak 1947.
Nakamura meraih gelar doktor di bidang makroekonomi dari Harvard University pada 2007. Desember lalu, The Economist juga menobatkannya sebagai salah satu dari delapan ekonom muda terbaik dekade ini. Sebelumnya, ia juga meraih penghargaan 2014 IMF Generation Next: Top 25 Economists under 45.
Dalam wawancara dengan Berkeley News, Nakamura mengatakan, penelitiannya berusaha mengembangkan jenis-jenis data dan metode empirik yang digunakan dalam makroekonomi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. Misalnya, apa yang menyebabkan resesi dan bagaimana mengukur dampaknya terhadap kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian.
"Untuk alasan-alasan yang sudah jelas, kami tidak bisa melakukan eksperimen dalam makroekonomi, seperti menaikkan dan menurunkan suku bunga acuan untuk mengukur dampaknya terhadap perekonomian," ujar Nakamura.
Meski begitu, ada data mikro yang bisa dipelajari dari data statistik makroekonomi yang sering digunakan, seperti inflasi dan produk domestik bruto (PDB). Hal ini membuka kemungkinan digunakannya metode-metode yang sebelumnya tidak digunakan dalam makroekonomi.
(Baca: Sri Mulyani Dinobatkan Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik Ketiga Kali)
Nakamura Menggunakan Data Set yang Sangat Detail
Ketua Departemen Ekonomi Universitas California (UC) Berkeley Alan Auerbach mengatakan, Nakamura menggunakan data set yang sangat detail. Ia mengamati secara lebih teliti dengan level agregasi yang rendah. Hal itu membutuhkan lebih banyak pekerjaan dibandingkan hanya mengambil data dari Biro Analisis Ekonomi.
Salah satu ide penting Nakamura di bidang ekonomi adalah menggunakan eksperimen natural untuk mempelajari dampak kebijakan ekonomi. Salah satu dari makalahnya yang paling berpengaruh menunjukkan dampak dari stimulus fiskal terhadap penambahan dan penarikan personil militer AS di beberapa negara bagian.
Ia menemukan bahwa tambahan belanja sebesar US$ 1 dapat meningkatkan output hingga US$ 1,5. American Economic Association menyebut makalah Nakamura tersebut merupakan contoh yang sangat baik dari pekerjaan yang mengombinasikan pekerjaan non-struktural empirik dengan model analisis yang berhati-hati.