Penyakit Jantung Dominasi Penyebab Kematian Petugas KPPS di Jakarta

Dimas Jarot Bayu
8 Mei 2019, 17:27
petugas KPPS meninggal, pemilu, pilpres 2019
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Warga melintasi karangan bunga saat aksi dukacita untuk pahlawan demokrasi di Jakarta, Minggu (28/4/2019). Aksi tersebut dilakukan untuk mengenang para petugas KPPS/KPU serta anggota Polri yang gugur saat mengawal proses Pemilu 2019.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengungkapkan sakit jantung menjadi penyebab kematian yang paling banyak dialami petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di DKI Jakarta. Hal ini diketahui setelah Kementerian Kesehatan melakukan audit medis dan autopsi verbal terhadap 18 petugas KPPS yang meninggal di ibu kota.

Dari jumlah itu, Nila menyebut delapan orang terkena sakit jantung (infark miokard) mendadak. "Kemudian gagal jantung, liver, stroke, gagal pernafasan, dan infeksi otak atau meningitis," kata Nila di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (8/5).

Advertisement

Nila mengatakan, penyakit jantung paling banyak mendera petugas KPPS lantaran hampir 40% orang Indonesia menderita hipertensi. Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang tahu tengah menderita penyakit tersebut. 

(Baca: KPU Persilakan Bentuk Tim Investigasi Penyebab Kematian Petugas KPPS)

Adapun, hanya sepertiga dari 30% yang tahu tengah menderita penyakit tersebut meminum obat secara teratur. "Jadi cukup banyak masyarakat yang memiliki risiko hipertensi. Nanti ujungnya bisa kena stroke atau sakit jantung," kata Nila.

Menurut Nila, rata-rata petugas KPPS di DKI Jakarta yang meninggal dunia tersebut di atas 50 tahun. Ia merincikan, ada dua orang petugas KPPS di DKI Jakarta yang meninggal dunia berusia 70 tahun.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement