Menteri Kominfo Desak Konsolidasi Operator Telekomunikasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memandang konsolidasi operator telekomunikasi akan memperkuat neraca keuangan perusahaan. Menurut Menteri Kominfo Rudiantara, hal itu secara tak langsung akan berdampak pada peningkatan skala ekonomi di Indonesia serta penambahan pajak bagi pemerintah.
"Kalau perusahaan yang berkonsolidasi, maka balance sheet (neraca keuangan) perusahaan akan lebih kuat," ujar Rudiantara kepada Katadata saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (9/5).
Adapun, menurutnya konsolidasi harus segera dilakukan karena saat ini jumlah operator di Indonesia sudah terlalu banyak. Ia menjelaskan bahwa konsolidasi operator idealnya dilakukan oleh dua sampai tiga perusahaan.
Ia mengatakan, hingga saat ini kementeriannya belum membahas lebih lanjut soal konsolidasi tersebut bersama perusahaan-perusahaan operator di Indonesia.
(Baca: Operator Asal Norwegia, Telenor dan Axiata Berencana Merger)
Di luar itu, menurutnya rencana konsolidasi operator Axiata dengan Telenor di Malaysia sejauh ini belum berdampak ke Indonesia. Namun, jika hasil konsolidasinya berpengaruh ke Indonesia, menurutnya pihak XL Axiata harus melapor ke instansinya. “Kalau sudah ada permintaan atau perubahan dari mereka, baru kita bicarakan,” ujarnya.
Ia berharap, konsolidasi tersebut nantinya tidak hanya sekedar bertukar saham, melainkan kolaborasi yang berpengaruh ke neraca keuangan Axiata. “Kalau neraca keuangannya diperkuat, setorannya bertambah, maka kemampuan untuk membangun ekonomi itu akan meningkat,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa jika konsolidasi operator dilakukan, maka frekuensi jaringan akan dikembalikan kepada pemerintah. Sehingga, pemerintah akan kehilangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari biaya pemakaian frekuensi oleh operator.
(Baca: XL Axiata Tunggu Aturan Spektrum Frekuensi Sebelum Lakukan Konsolidasi)
Padahal menurutnya, konsep konsolidasi operator yang ideal adalah menggabungkan antara perhitungan pajak dan PNBP. “Bisa saja PNBP tidak bertambah, tetapi karena industri lebih sehat, berarti pajaknya lebih banyak,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pola pikir Kominfo saat ini adalah bagaimana gabungan antara PNBP dan pajak bisa meningkatkan kontribusinya kepada negara. Ia optimistis dalam jangka waktu menengah panjang, konsolidasi operator ini akan membuat neraca keuangan perusahaan terkait semakin membaik dan mereka dapat membayar pajak yang lebih besar bagi pemerintah.
Adapun, menurutnya konsolidasi operator di Indonesia belum memiliki target penerbitan aturannya secara spesifik. Ia mengatakan bahwa antara kesiapan operator dan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah nantinya harus sejajar.