Komnas HAM Belum Bisa Simpulkan Peluru yang Sebabkan Korban Tewas

Agatha Olivia Victoria
22 Mei 2019, 17:40
Komnas HAM, kerusuhan 22 Mei, Pilpres 2019, Pemilu 2019, penyebab kematian kerusuhan 22 Mei
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Peserta aksi 22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, menunjukkan luka di perut dan selongsong peluru polisi, Rabu (22/5).

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memastikan sudah ada tiga korban tewas akibat kerusuhan 22 Mei dini hari tadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat.  Berdasarkan hasil kunjungan mereka, tiga korban tersebut terdiri  dari dua orang tewas di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan dan satu orang tewas di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Menurut Ketua Komnas HAM Taufan Damanik, belum ada autopsi terkait korban yang tewas. "Tadi di Tarakan keluarga korban menolak autopsi," ujarnya saat konferensi pers di RS Budi Kemuliaan, Jakarta, Selasa (22/5).

Komnas HAM belum dapat mengetahui penyebab kematian korban apakah terkena peluru tajam atau tidak. Kesimpulan itu bisa didapat melalui autopsi. Untuk indikasi awal pun belum bisa disimpulkan karena harus melalui pengujian yang valid. 

Taufan menemukan beberapa korban luka sebagian besar disebabkan oleh tembakan peluru karet dan serangan gas air mata. Ia juga berencana mengunjungi korban yang terluka di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Selain ke rumah sakit, Komnas HAM akan melakukan cek lapangan. Taufan mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan  Kepolisian Republik Indonesia terkait peluru yang tertembak ke korban. "Untuk kontak sih baru telpon biasa, karena mereka sekarang lagi sibuk di lapangan," ungkapnya.

(Baca: Kapolri Sebut Enam Orang Meninggal dalam Kerusuhan 21-22 Mei)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...