Huawei Kena Perang Dagang, Pengiriman Ponsel Pintar Diprediksi Turun
Perusahaan analisis independen yang fokus pada industri teknologi, Canalys, memprediksi pengiriman ponsel pintar secara global pada 2019 mencapai 1,35 miliar unit atau turun 3,1% dibandingkan tahun lalu. Perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok akibat penandatanganan Perintah Eksekutif Presiden AS Donald Trump pada 15 Mei membuat penjualan Huawei terhambat.
Asumsi Canalys, berdasarkan pembatasan 90 hari, Huawei bakal terkena dampak signifikan pada peluncuran seri terbaru, terutama untuk pasar di luar Tiongkok. Apalagi, perang dagang antara AS dan Tiongkok tidak juga memberikan kejelasan terhadap Huawei.
Vice President Mobility Canalys Nicole Peng menyatakan, saat ini penting melakukan akselerasi strategi jangka pendek sampai jangka panjang. Misalnya, menggeser lokasi manufaktur ke negara yang tidak memiliki tarif tinggi.
"Tetapi pengumuman terbaru AS untuk peningkatan tarif barang dari lebih banyak lagi negara, industri akan kembali berhadapan dengan ketidakpastian dalam beberapa waktu," kata Peng dalam laman resmi Canalys, dikutip Jumat (7/6).
(Baca: Fitch: Huawei Apes, Perang Dagang AS-Tiongkok Menguntungkan Samsung)
Research Director Canalys Rushabh Doshi memprediksi merek dagang besar ponsel pintar dunia bakal mendapatkan kesempatan dalam kesulitan Huawei. Samsung pun akan menang besar karena strategi produk yang agresif serta kemampuan untuk peningkatan produksi. Namun, perusahaan asal Korea Selatan itu tidak akan mampu memenuhi kekurangan permintaan secara keseluruhan.
Doshi menjelaskan perusahaan besar lain akan terus bereaksi hingga akhir tahun 2019. "Kontrol besar Samsung atas suplai komponen ponsel pintar menjadikan kelebihan mereka untuk mampu mengambil kesempatan yang sangat cepat," ujarnya.
Untuk tahun depan, kebanyakan penyuplai ponsel pintar bakal memiliki rencana yang berlanjut untuk memitigasi penurunan penjualan Huawei. Merek-merek ponsel pintar bakal memiliki kecepatan internet 5G di pasar dunia.
(Baca: Di Tengah Perang Dagang, Huawei Tetap Luncurkan Produk Baru)
Canalys melihat, 5G dan inovasi perangkat keras bakal jadi penggerak positif permintaan konsumen dan pengiriman ponsel pintar bakal kembali meningkat pada 2020. Prediksinya, pengiriman ponsel pintar bakal naik sampai 3,4% menjadi 1,39 miliar unit, beberapa wilayah akan tumbuh sangat cepat.
Doshi menerangkan inovasi ponsel pintar yang masih belum berkembang masih menjadi masalah pasar besar. "Konsumen jadi lebih lama menggunakan ponsel pintar yang sekarang. Tapi ketika kebutuhan unit menuju titik yang baru, rata-rata pengiriman secara kuartal akan kembali membaik," katanya lagi.