Google Stadia, Layanan Gim Penantang Xbox dan Playstation Now

Hari Widowati
9 Juni 2019, 11:30
Google meluncurkan layanan gim berbasis komputasi awan bernama Stadia. Layanan ini diprediksi akan menjadi pesaing berat Xbox Project xCloud dari Microsoft dan Playstation Now dari Sony Entertainment.
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Google meluncurkan layanan gim berbasis komputasi awan bernama Stadia. Layanan ini diprediksi akan menjadi pesaing berat Xbox Project xCloud dari Microsoft dan Playstation Now dari Sony Entertainment.

Google Inc mulai memasarkan layanan gim berbasis sistem komputasi awan (cloud gaming service) bernama Stadia. Sejak Google mengumumkan pengembangan Stadia pada Maret lalu, muncul spekulasi bahwa Stadia akan menjadi pesaing berat bagi Xbox Project xCloud dari Microsoft, Playstation Now dari Sony Interactive Entertainment maupun GeForce Now dari Nvidia.

Layanan Stadia memungkinkan pengguna bermain berbagai gim dengan resolusi tinggi 4K dan 60 frame per second (fps) lewat peramban (browser) Google Chrome. Pengguna tidak perlu membeli perangkat mahal, yang dibutuhkan hanya koneksi internet berkecepatan tinggi sebesar 35 Mbps.

Menurut Techradar.com, Stadia bisa digunakan di desktop, laptop, tablet, maupun smartphone. Namun, pada tahap awal baru ponsel Google Pixel yang bisa menikmati layanan ini. Bos Google Stadia Phil Harrison menyatakan layanan dasar Stadia bisa diakses secara gratis. Adapun layanan Pro dikenakan biaya berlangganan US$ 9,9 per bulan atau sekitar Rp 138.600 (kurs Rp 14.000/US$).

(Baca: Google Kembangkan 5 Fitur untuk Keamanan Data Pengguna)

Google menjanjikan layanan gim berbasis komputasi awan ini layaknya memainkan gim konsol yang dijalankan dengan unit pemroses grafis (GPU) sebesar 10,7 terraflops. Hal ini menunjukkan kemampuan Stadia lebih cepat dibandingkan dengan PS4 Pro dan Xbox One X bahkan jika keduanya digabungkan. Resolusi gim yang dimainkan di Stadia bisa ditingkatkan hingga mencapai 8K dan 120 fps.

Layanan Stadia terintegrasi dengan YouTube. Layanan ini memiliki fitur 'state share' yang memungkinkan penonton meluncurkan gim pada platform tersebut bersamaan dengan pengguna yang sedang melakukan siaran langsung (streamer). Layanan ini juga bisa digunakan dengan Google Chromecast.

Menurut Wikipedia.com, layanan Stadia pada awalnya dikembangkan dengan nama Project Stream dengan debut pertama pada Oktober 2018 lewat gim Assassin's Creed Odyssey yang diuji coba dalam versi beta. Layanan ini akan diluncurkan secara serentak di 14 negara, antara lain Amerika Serikat (AS), Kanada, Belgia, Denmark, Prancis, dan Jerman pada November 2019. Google akan mengembangkan layanan Stadia ke negara-negara lainnya pada 2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...