Mengenal Kecanggihan Teknologi 5G

Ameidyo Daud Nasution
11 Juni 2019, 14:57
huawei, 5g, teknologi 5g, jaringan 5g, internet 5g, telekomunikasi, internet, broadband, telkomsel, xl, indosat
ANTARA FOTO/REUTERS/JASON LEE
Seorang insinyur berdiri di bawah stasiun pangkalan antena 5G dalam sistem uji lapangan SG178 Huawei yang hampir membentuk bola di Pusat Manufaktur Songshan Lake di Dongguan, provinsi Guangdong, China, Kamis (30/5/2019).

Kelanjutan pengembangan teknologi internet 5G sempat terdampak memanasnya pertikaian perdagangan dan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pemerintah AS telah memasukkan produsen ponsel asal Tiongkok yakni Huawei ke dalam daftar hitam (blacklist) produk yang tidak bisa masuk ke negara tersebu.

Padahal Huawei saat ini sedang menyiapkan layanan jaringan 5G di beberapa negara, salah satunya di Indonesia. Rencananya, teknologi ini akan resmi diluncurkan pada 2020 saat perayaan Olimpiade di Jepang. Huawei sempat memprediksi 2,8 miliar orang mengadopsi teknologi 5G pada 2025 mendatang. 

Advertisement

Teknologi internet generasi kelima relatif baru untuk Indonesia mengingat jaringan termutakhir yang digunakan saat ini masih 4G (fourth generation). Huawei, Nokia, Samsung, hingga Verizon sejak beberapa tahun lalu sudah mulai membicarakan pengembangan 5G hal ini meski saat itu 4G baru digunakan.

(Baca: Tak Pakai Teknologi Huawei, Eropa Butuh Rp 886 T untuk Kembangkan 5G)

Meski belum dapat dibuktikan, teknologi 5G dipercaya memiliki banyak keunggulan, salah satunya kecepatan transfer data 800 gigabyte per detik (Gbps). Adapun penelitian pada 4G hanya mampu memindahkan data dengan kecepatan 100 megabyte (MB) hingga 1 gigabyte (GB) per detik.

Dengan kecepatan 5G, pengguna internet bisa mengunduh (download) 33 film dengan kualitas high definition (HD) dalam hitungan detik. Sementara pada ponsel 4G, pengunduhan film kualitas HD bisa memakan waktu enam menit. Meski demikian, percobaan awal yang dilakukan Ericsson masih menghasilkan kecepatan transfer data 5 Gbps pada jaringan frekuensi 15 Gigahertz (Ghz). 

"Ini akan menjadi perubahan yang dramatis dan menjadi harmonisasi (penggunaan) spektrum (gelombang) radio," kata Profesor Rahim Tafazolli yang dikutip BBC pada 2014 lalu. 

Tafazolli sempat memimpin pusat inovasi 5G di Universitas Surrey, Inggris. Pemerintah Inggris bahkan mendanai penelitian teknologi anyar tersebut. Adapun gelombang radio yang dimaksud adalah medium pengiriman data dalam teknologi 5G. 

(Baca: Bantu Huawei, Pemerintah Tiongkok Keluarkan Lisensi 5G)

Keunggulan lainnya adalah minimnya jeda saat proses transfer data (ultra low latency). Dalam teknologi 4G, angka jeda yang didapat saat transfer data mencapai 50 milidetik. Sedangkan teknologi 5G diklaim hanya memiliki angka jeda 1 milidetik. Minimnya delay akan membuat pengoperasian gawai berteknologi tinggi seperti virtual reality hingga kendaraan tanpa awak minim gangguan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement