Di Tengah Ancaman Dagang, Meksiko Rencanakan Pertemuan dengan Tiongkok
Meksiko akan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan pejabat Tiongkok di Beijing awal Juli mendatang atau setelah pertemuan G20 di Jepang. Rencana ini menarik perhatian lantaran kedua negara tengah menghadapi ancaman dagang dari Amerika Serikat (AS).
Reuters memberitakan, rencana tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard pada Selasa (11/10) lalu. Menurut Ebard, pembicaraan dengan Tiongkok “Sangat penting”, tanpa menjelaskan secara detail. Yang jelas, pihaknya telah mempersiapkan pertemuan tersebut dalam beberapa bulan ini.
Pemerintah AS terus melanjutkan ancaman dagang terhadap sejumlah negara untuk memproteksi kepentingan nasional. Setelah Tiongkok, giliran Meksiko yang menghadapi ancaman kenaikan tarif impor. Presiden AS Donald Trump sempat mengancam akan menerapkan tarif 5% untuk seluruh barang dari Meksiko.
(Baca: Bank Dunia Prediksi Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Melemah Tahun Ini)
Tarif akan terus meningkat hingga pemerintah Meksiko bisa menyetop arus masuk imigran tanpa dokumen di perbatasan. Pada Jumat (7/6), Trump menyatakan ancaman tersebut berhasil, pihaknya tidak jadi menerapkan tarif tersebut lantaran Meksiko telah setuju untuk mengambil langkah baru guna menyetop arus imigran gelap.
Mengutip USA Today, Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney menyatakan kesuksesan ancaman tarif untuk Meksiko kemungkinan akan memperkuat diri Trump dalam pembicaraan dagang dengan Tiongkok.
(Baca: Trump Langkahi Kongres untuk Bangun Tembok Perbatasan Meksiko)
Adapun AS dan Tiongkok bernegosiasi selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan dagang baru, sebelum kemudian berhenti. Trump telah menerapkan tarif untuk produk impor senilai miliaran dolar dari Tiongkok. Ia mengancam akan menerapkan lebih banyak untuk produk impor lainnya bernilai US$ 300 miliar, kecuali Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengannya saat forum G20 mendatang.
(Baca: Risiko Global Meningkat, Harga Emas Berpotensi Terus Menanjak)
Dalam wawancara dengan CNBC, Trump menyatakan optimismenya pertemuan dengan Xi Jinping akan terjadi. “Anda tahu kenapa? Karena tarif,” ujarnya.