Incar 70% Pasar Bantuan Pangan Non-Tunai, Bulog Genjot Kualitas Produk
Perum Bulog mempersiapkan strategi untuk mencapai target 70% pasar Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Hal Ini salah satunya dilakukan dengan menyediakan produk pangan berkualitas dan terjangkau khususnya beras, baik berkualitas medium maupun premium.
"Bulog punya kompetensi sehingga kami yakin mampu meraih pasar BPNT lebih dari 70%", kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi dalam siaran pers yang diterima katadata.co.id, Jumat (14/6).
Kemampuan tersebut menurutnya tercermin dari pengalaman di industri perberasan, distribusi dan kemampuan infrastruktur. Dia juga menyebut, saat ini Bulog memiliki kapasitas penyediaan beras untuk 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
(Baca: Gudang Penuh, Bulog Minta Pemerintah Kembalikan BPNT ke Rastra)
"Bulog menjamin ketersediaan beras baik di wilayah perkotaan maupun pelosok yang sulit diakses oleh transportasi biasa dan sinyal operator," katanya.
Perusahaan pelat merah ini tercatat memiliki 37 mesin pengolahan yang tersebar di wilayah serapan gabah/beras seluruh Indonesia dan bersinergi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan pihak swasta dalam penyediaan kebutuhan beras untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan komersial.
Serapan Beras Petani
Sepanjang semester I 2019, Bulog tercatat menyerap gabah/beras petani sebanyak 650 ribu ton sesuai dengan HPP dalam Inpres no 5/2015 dengan fleksibilitas 10%.
Karenanya, perusahaan mengklaim tidak sulit untuk memenuhi kebutuhan beras BPNT untuk 15,6 juta KPM sebanyak 1,5 juta ton, dengan asumsi 1 KPM menerima 10 kilogram beras.