Dipoles Pieter Tanuri, Bali United Klub Bola Pertama Masuk Bursa Saham

Hari Widowati
16 Juni 2019, 09:07
Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Feby Eka (kedua kiri) mengejar bola yang dibayangi pesepak bola Bali United William Pacecho (kiri) dalam pertandingan uji coba di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (14/6/2019). Pertandingan untuk pemantapan Sea Games
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Feby Eka (kedua kiri) mengejar bola yang dibayangi pesepak bola Bali United William Pacecho (kiri) dalam pertandingan ujicoba di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (14/6/2019). Bali United akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 17 Juni 2019 dengan kode saham BOLA.

Bali United akan menjadi klub sepakbola pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Klub bola milik konglomerat Pieter Tanuri itu akan melepas 2 miliar saham baru dengan harga Rp 175 per saham.

Penawaran perdana saham Bali United dilaksanakan 10-12 Juni lalu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lantaran besarnya minat para suporter untuk membeli saham klub tersebut. Bali United yang berada di bawah pengelolaan PT Bali Bintang Sejahtera ini dijadwalkan mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode saham BOLA, Senin (17/6).

Cikal bakal klub sepakbola Bali United berawal dari Putra Samarinda Football Club yang berdiri pada 1989. Putra Samarinda berlaga di Galatama yang kemudian berubah menjadi Liga Indonesia sejak musim kompetisi 1994/1995.

Putra Samarinda menghadapi kesulitan keuangan sejak mengikuti Liga Galatama dan akhirnya dimerger dengan Persatuan Sepak Bola Samarinda (Persisam) pada 2003. Persisam tercatat pernah menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia 2008-2009 lalu melaju ke Liga Super Indonesia.

Di bawah binaan pemerintah daerah, kondisi keuangan Persisam Putra Samarinda tak kunjung membaik bahkan terancam pailit. Pada 2014, Bos PT Multistrada Arah Sarana Tbk Pieter Tanuri mengambil alih Persisam Putra Samarinda. Tim berjuluk Pesut Mahakam itu berganti nama menjadi Bali United FC dan markasnya berada di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Pieter pada saat itu merupakan pemegang saham mayoritas Multistrada, yang dikenal sebagai produsen ban Corsa dan Achilles. Pada Januari 2019, produsen ban asal Prancis Michellin mengakuisisi 80% saham Multistrada dari Pieter Tanuri senilai US$ 439 juta atau sekitar Rp 6,12 triliun.

Selain Multistrada, Pieter melalui Philadel Terra Lestari sempat menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Ina Perdana Tbk pada 2015-2017 sampai masuknya Grup Salim melalui PT Gaya Hidup Masa Kini. Saat ini, Philadel Terra Lestari masih memiliki 9,64% saham Bank Ina.

Di bawah binaan Pieter Tanuri, Bali United tumbuh pesat. Bali United meraih juara ke-3 Bali Island Cup 2015 dan Bali Island Cup 2016. Klub bola tersebut juga masuk peringkat ke-12 di Indonesia Soccer Championship A. Bali United menjadi juara ke-2 Liga 1 2017 dan juara ke-2 Piala Presiden pada 2018. Klub ini juga masuk ke peringkat 11 di Liga 1 2018.

(Baca: Analis: Ditopang Suporter, Saham Bali United Banyak Peminat)

Bisnis Induk Usaha Bali United

Berdasarkan Prospektus IPO Bali Bintang Sejahtera, induk usaha Bali United FC tersebut memiliki bisnis selain mengelola klub sepakbola. Perusahaan juga menjalankan usaha perdagangan eceran khusus peralatan olahraga di toko, perdagangan eceran minuman tidak beralkohol, pakaian, tas, dompet, koper, dan sebagainya. Perseroan juga memiliki bisnis konsultasi manajemen lainnya, konsultasi bisnis, dan broker bisnis.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...