Melaju Bervariasi, IHSG Menguat 0,66% dalam Sepekan

Image title
16 Juni 2019, 10:28
ihsg, pasar modal, perang dagang AS china, bursa saham
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019). Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61.

Sepekan setelah cuti bersama dan libur Idul Fitri data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup positif. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan pekan lalu berada pada posisi 6.250,2 atau naik 0,66 persen dari posisi 6.209,1 pada penutupan pekan sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, laju IHSG bergerak bervariasi setiap harinya. Pada perdagangan Senin (10/6) dan Selasa (11/6), IHSG ditutup di zona hijau dengan masing-masing menguat 1,3 persen dan 0,26 persen. Namun di sisa hari berikutnya, berturut-turut IHSG terkoreksi 0,47 persen, 0,05 persen, dan 0,36 persen.

(Baca: IHSG Kembali Terkoreksi, Terpengaruh Sidang Pilpres?)

Penguatan IHSG pada awal pekan ini, menurut analis Indopremier Sekuritas, Mino, karena didorong oleh sentimen dari global yaitu adanya ekspektasi penurunan suku bunga di AS. "Selain itu, dinaikkannya peringkat utang kita dari BBB- ke BBB juga masih menjadi tambahan sentimen positif dari dalam negeri," kata Mino seperti dikutip dari Antara, Senin (10/6) .

Menurut Mino, penurunan IHSG yang Rabu (12/6) terjadi karena aksi ambil untung yang dilakukan investor. Ini terlihat nilai jual bersih investor asing atau "net foreign sell" sebesar Rp 189,55 miliar pada hari itu.

Selain itu, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan faktor penekan IHSG hari tersebut  masih datang dari sentimen global terkait memanasnya perang dagang AS-Tiongkok. Presiden AS Donald Trump mengatakan negaranya tidak menetapkan tenggat waktu bagi Tiongkok untuk kembali dalam negosiasi dagang. "Kami melihat hal ini hanya akan menambah ketidakpastian bagi kedua negara,” kata dia.

Namun, Nico melihat tekanan yang diberikan AS kepada Tiongkok sebetulnya memiliki sisi positif. Tekanan tersebut telah mendorong Tiongkok mengurangi ketergantungannya terhadap teknologi AS. Huawei dilaporkan mulai uji coba sistem operasi (OS) buatan sendiri bernama OS HongMeng.

(Baca: Sempat Dibuka Menguat, IHSG Berbalik Melemah Ikuti Bursa Saham Dunia)

Ada pun dalam sepekan ini, nilai kapitalisasi pasar juga meningkat sebesar 0,67 persen menjadi Rp 7.119 triliun dari Rp 7.072 triliun pada pekan sebelumnya. Seiring dengan peningkatan tersebut, rata-rata frekuensi harian bursa juga meningkat 4,73 persen menjadi 474,18 ribu kali transaksi dari 452,78 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Sementara itu untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami penurunan sebesar 24,87 persen menjadi Rp 8,67 triliun dari Rp 11,54 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian BEI juga mengalami perubahan sebesar 16,39 persen menjadi 12,60 miliar unit saham dari 15,07 miliar unit saham sepekan sebelumnya.

Berdasarkan data RTI Infokom, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih saham senilai Rp 227,8 miliar sepanjang pekan ini. Meski begitu, sejak awal tahun (year-to-date), investor asing masih mencatatkan beli bersih senilai Rp 54,63 triliun pada pasar modal.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...