Saksi Prabowo Sebut 17,5 Juta DPT Bermasalah, Tapi Tak Bisa Memastikan

Dimas Jarot Bayu
19 Juni 2019, 14:20
dpt bermasalah, gugatan pilpres 2019 di mk, pemilu, pilpres, saksi kuasa hukum prabowo, agus maksum
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Saksi Agus Muhammad Maksum dari calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Bambang Widjojanto  dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 yang diajukan pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat (19/6). 

Saksi fakta yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Agus Maksum membeberkan berbagai persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah. Salah satu persoalan tersebut terkait adanya data pemilih dengan tanggal lahir yang sama mencapai 17,5 juta.

Agus merupakan ketua tim ahli bidang teknologi informasi (TI) BPN yang bertugas memberikan masukan ke KPU tingkat nasional. Dia mengatakan, ada pemilih yang memiliki tanggal lahir sama pada 1 Juni sebanyak 9,8 juta, pada 31 Desember sebanyak 9,8 juta, dan pada 1 Januari sebanyak 2,3 juta. Dengan demikian, Agus menilai data pemilih di tanggal-tanggal lahir tersebut jumlahnya tidak wajar.

Advertisement

Sebab, Agus menilai pemilih bertanggal lahir sama seharusnya hanya ratusan ribu orang. Hal tersebut sebagaimana perhitungan dari total DPT sebanyak 192 juta dibagi 365 hari dalam setahun.

“Ini muncul data pemilih (bertanggal lahir) 1 Juli sebanyak 9,8 juta, ini 20 kali lipat. Yang 31 Desember 10 kali lipat. Yang 1 Januari 2,5 juta itu lima kali lipat,” kata Agus di gedung MK, Jakarta, Rabu (19/6).

(Baca: Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga Tarik Bukti Form C1 di Sidang MK)

Agus pun menjelaskan temuan timnya terkait 117.333 Kartu Keluarga (KK) manipulatif. Menurut Agus, ada satu KK yang jumlah anggota keluarganya lebih dari seribu orang.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement