2 Polwan dalam Bursa Calon Pimpinan KPK

Dwi Hadya Jayani
21 Juni 2019, 19:09
calon pimpinan kpk, polri masuk bursa calon pimpinan kpk, dua polwan calon pimpinan kpk, cicak dan buaya, juansih, sri handayani, perempuan pimpin kpk
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Gedung KPK di Jakarta

Beredar nama sembilan perwira tinggi Polri yang mendaftarkan diri untuk mengikuti proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Dari sembilan nama polri ini, terdapat dua polisi wanita (Polwan) berpangkat Brigadir Jenderal.

Meski masih sedikit, ini bisa menjadi peluang meningkatkan kontribusi wanita dalam tubuh KPK. Dalam susunan pimpinan KPK periode 2015-2019 ini, hanya terdapat satu orang wanita, yaitu Basaria Panjaitan. Basaria merupakan wanita pertama yang menjadi komisioner KPK dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal.

(Baca: Pejabat Bareskrim dan Banyak Petinggi Polri Masuk Bursa Pimpinan KPK)

Berikut nama polwan yang dikabarkan mendaftar menjadi calon pimpinan (capim) KPK:

Juansih: Brigjen Berprestasi Predikat Cumlaude

Brigjen. Pol. Dr. Dra. Juansih S.H, M.Hum, telah membuktikan kiprahnya sebagai seorang wanita yang mumpuni di dunia kepolisian. Dia telah menempuh pendidikan S3 dan mendapatkan gelar doktor di Universitas Airlangga. Gelar ini diraihnya dengan predikat cumlaude yang nyaris sempurna, nilai IPK-nya mencapai 3,96.

Program studi yang ditempuh adalah Sumber Daya Manusia dengan disertasi yang sesuai dengan kariernya, yaitu “Pengaruh Optimalisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Petugas Polmas dalam Bentuk Diklat, Transfer of Knowledge dan Capacity Building”. Sebelumnya, Juansih mengenyam Pendidikan S2 di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada di program studi Hukum Bisnis.

“Semoga apa yang saya lakukan akan mampu menginspirasi teman-teman di kepolisian, terutama Polwan. Hal ini penting untuk meningkatkan pengetahuan demi kemajuan kepolisian.” kata Juansih.

Wanita kelahiran Majalengka, 2 Agustus 1964 ini memulai karier sebagai polwan sejak 1989. Kemudian mendapatkan jabatan sebagai Inspektur Muda pada Sepolwan dengan pangkat Letnan Satu (Lettu). Karier Juansih cukup moncer hingga menjadi Kapolres Surabaya Timur pada 2004. Wilayah yang dikenal dengan supporter sepakbola Bonek Mania ini dihadapi dengan santai oleh Juansih. Bunda merupakan panggilan Juansih yang dikenal di kalangan suporter bola tim Surabaya yang dikenal garang.

Ibu dari tiga anak ini kemudian menapaki karier menjadi Kapolres Batu, Malang pada 2007, Wakapolwil Bojonegoro pada 2008, dan Kepala Biro (Karo) Pers Polda Banten pada 2009. Setahun kemudian, dia kembali ke Jawa Timur, menjabat Karo Logistik Polda Jatim pada 2010. Di posisi ini pangkat Juansih naik dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol). Posisi terakhirnya di Jawa Timur menjadi Karo Sarpras Polda Jatim pada 2011.

Setelah selesai mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) pada 2013, Juansih ditarik ke Jakarta dan mendapat jabatan Kabag Sarpras Polri. Pada 2015 ia menjadi Kabidjemen Sespim Lemdikpol Polri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...