Laporan Keuangan Bermasalah, Saham Garuda Malah Dapat Rekomendasi Beli

Image title
5 Juli 2019, 14:19
saham garuda Indonesia, laporan keuangan garuda Indonesia
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tanggerang,  Banten (2/3). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasi 24 pesawat berbadan lebar Aibus A330 sementara unit biaya rendahnya Citilink mengoperasikan 51 unit A320. 

Beberapa analis memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Meskipun, emiten berkode bursa GIAA tengah menghadapi masalah laporan keuangan. Masalah tersebut dianggap tidak mempengaruhi kinerja operasional perusahaan.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun memberikan rekomendasi beli saham Garuda dengan target harga Rp 690 per saham. Ini menyiratkan price to book value dengan target 1,3x estimasi 12 bulan.

Advertisement

Dalam riset tertulisnya, ia memaparkan keterangkutan penumpang pada Mei turun 33,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, yield justru naik 41,7%. Sedangkan bisnis kargo perusahaan tercatat tumbuh 28,6% sehingga berdampak pada kenaikan yield sebesar 11,5%.

(Baca: Sentil Laporan Keuangan Garuda Bohong, Luhut: Ada Masalah dari Dulu)

"Selain itu, fuel burn tetap terkelola dengan baik. Menurut kami perubahan fundamental GIAA seharusnya tidak disaring oleh kebisingan negatif tentang kebijakan akuntingnya," kata Lee seperti dikutip pada Jumat (5/7).

Meski begitu, tekanan pada harga tiket yang sedang berlangsung menjadi risiko untuk laju saham Garuda. Mulai 1 Juli 2019, pemerintah meminta maskapai mengurangi harga tiket untuk penerbangan, kursi, dan waktu tertentu.

"Tetapi ini seharusnya tidak menjadi downside risk yang signifikan karena penyesuaian harga tiket baru-baru ini adalah untuk jam-jam dengan permintaan rendah dengan dukungan pemerintah (subsidi)," kata dia.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement