Kursi Ketum Golkar Digoyang, Kubu Bamsoet Beberkan Kegagalan Airlangga
Penolakan terhadap Airlangga Hartanto semakin kencang disuarakan menjelang Musyawarah Nasional Partai Golkar. Pendukung Bambang Soesatyo membeberkan kekecewaan terhadap Airlangga. Ia dianggap telah gagal sebagai Ketua Umum partai beringin sehingga layak dilengserkan.
Politikus Yorrys Raweyai menyatakan Golkar menargetkan 110 kursi di DPR. Namun, pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019, Golkar hanya berhasil meraup 85 kursi. Ini bahkan lebih sedikit dari hasil Pileg 2014. Airlangga juga dianggap sudah bertindak sewenang-wenang dalam dukungan terhadap koalisi Jokowi.
Selain itu, ia menyebut masih ada banyak masalah lain. Intinya, "Kepemimpinan Airlangga selama hampir dua tahun ini telah menyimpang dari ketentuan-ketentuan organisasi," kata Yorrys di Jakarta, Minggu (7/7). Hal ini juga yang menjadi penyebab dilaksanakannya Munas untuk memilih pemimpin baru.
(Baca: Airlangga dan Bamsoet Bersaing Ketum Golkar, Restu Jokowi Jadi Penentu)
Yorrys mengklaim Bambang telah mendapatkan lebih dari 400 suara dukungan. Saat ini, Bambang menjabat Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar sekaligus Ketua DPR. "Pak Bamsoet sampai hari ini sudah mendapat dukungan lebih dari empat ratus suara dan lebih dari 25 DPD I mendukung," kata dia.
Ia juga meyakini dukungan untuk Bambang bakal semakin besar. "Dukungan akan terus bertambah kepada Pak Bamsoet terutama dari DPD Sulawesi Selatan yang akan dipimpin langsung Nurdin Halid," katanya.
Berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, di dalam Munas ada 34 suara DPD I, 514 suara DPD II, 10 suara dari organisasi masyarakat pendukung dan satu suara Dewan Pembina.
Kubu pendukung Bambang berharap Munas digelar pada Agustus 2019, lebih cepat dari rencana Desember 2019.