Pasokan Listrik Defisit, Kalimantan Barat Butuh Pembangkit Nuklir

Image title
19 Juli 2019, 19:52
pembangkit listrik tenaga nuklir
ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menjelaskan kerja Reaktor Daya Eksperimental (RDE) kepada media di Lab Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (28/1/2019).

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyatakan kebutuhan listrik Kalimantan Barat akan terus meningkat. Sebab, ada pertumbuhan industri seperti aluminium, kelapa sawit, karet, serta pembangunan pelabuhan kijing yang  membutuhkan energi besar.

Namun, provinsi itu justru masih mengimpor listrik dari Malaysia sebesar 170 kilovolt (kV). Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kemristekdikti Agus Puji Prasetyono mengatakan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menjadi pilihan yang tepat bagi Kalimantan Barat. 

Apalagi saat ini sudah tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan PLTN. "Sumber daya manusia Kalbar dan Nasional kini banyak yang telah menempuh S1, S2 dan bahkan S3 yang bisa mengoperasikan PLTN," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (19/7).

(Baca: Thorcon Tunggu Restu Kementerian ESDM Bangun Pembangkit Listrik Nuklir)

Lebih lanjut Agus mengatakan, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji juga pernah menyampaikan kesiapan pemerintahannya membangun PLTN. Karena itu, masyarakat di sana tidak lagi khawatir dengan rencana pembangunan PLTN. 

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...