BPPT Jelaskan Penyebab Mobil Listrik untuk Pribadi Bakal Mahal

Rizky Alika
24 Juli 2019, 13:48
BPPT, Mobil Listrik,
Michael Reily|Katadata
Ilustrasi, BPPT menilai penggunaan mobil listrik untuk kepentingan pribadi bakal mahal.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menilai, kendaraan listrik (electric vehicle/EV) untuk keperluan pribadi akan mahal. Alasannya, infrastruktur pendukung mobil listrik belum tersedia di Indonesia.

"Ada masalah infrastruktur. Stasiun pengisian (charging station) belum siap oleh pemerintah,” kata Direktur Pusat Teknologi Sarana dan Prasarana Transportasi BPPT Rizqon Fajar dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Conference di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/7).

Pembangunan infrastruktur tersebut, kata dia, bisa melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina. Dalam hal ini. Pertamia sudah membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kuningan, Jakarta Selatan, akhir tahun lalu.

Rizqon juga menyampaikan, pemerintah belum merilis regulasi terkait mobil listrik. Padahal, sepengetahuannya, pemerintah daerah di kota-kota besar berharap transportasi umum menggunakan kendaraan listrik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan.

(Baca: Luhut Minta Investor Baterai Mobil Listrik Bangun Pabrik di Jawa Barat)

Karena itu, ia menyarankan agar penerapan kendaraan listrik dimulai dari transportasi umum terlebih dahulu seperti bus dan taksi listrik. Selain itu, menurutnya perlu dibangun SPLU di bandara, perkantoran, atau tempat umum lainnya.

Untuk mobil listrik milik pribadi, menurutnya akan lebih baik diterapkan setelah infrastruktur pendukungnya siap. Dengan demikian, biaya operasional kendaraan listrik untuk keperluan individu bisa lebih terjangkau.

Sebab, pada umumnya BPPT mendukung penggunaan mobil listrik di Indonesia. “Harus ke arah sana (mobil listrik) karena menghemat bahan bakar. Kemudian bagus buat lingkungan," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...