Jonan Segera Bahas Rencana Pengembangan Proyek IDD Tahap II

Image title
31 Juli 2019, 19:13
ignasius jonan, proyek IDD, Chevron
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan segera membahas rencana pengembangan proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan segera membahas rencana pengembangan (POD) proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II yang mencakup Lapangan Gendalo dan Gehem. Pasalnya, proyek IDD tahap II tak kunjung dimulai.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana dan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Chevron Pacific Indonesia (CPI) belum sepakat terkait masalah keekonomian. "Kami berharap IDD yang telah lama ditunggu-tunggu, proyek yang dijalankan oleh Chevron, Eni, dan Sinopec akan dimulai pembahasan POD dan seterusnya dalam waktu dekat ini," kata Jonan di acara Gas Indonesia Summit and Exhibition, Rabu (31/7).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjtipto menambahkan, proses diskusi bersama konsorsium proyek IDD akan terus dilakukan secara insentif. Dengan begitu pembahasan proyek IDD tahap II  bisa segera selesai.

SKK Migas pun menargetkan proyek IDD tahap II bisa berproduksi mulai 2024. Target produksi tersebut bisa tercapai karena konsorsium telah membangun sejumah fasilitas di sekitar proyek tersebut. "Karena ini tidak membangun fasilitas, yang dikerjakan hanya hulunya saja. Pipa bisa tersambung dan LNG masuk lewat LNG bontang," kata Dwi.

(Baca: Pembahasan PoD Proyek IDD Masih Berkutat pada Bagi Hasil Migas)

Sebelumnya SKK Migas menargetkan pembahasan POD IDD tahap II bisa selesai pada pertengahan tahun ini. Namun nyatanya, pembahasan proyek IDD tahap II masih juga alot. 

Adapun Chevron telah bolak balik mengajukan POD IDD tahap II. Awalnya Chevron mendapatkan persetujuan POD pada 2008.

Namun, Chevron mengajukan revisi POD pada 2013 karena harga minyak naik dan nilai investasi pun naik menjadi US$ 12 miliar. Pemerintah pun langsung menolak POD tersebut.

Pada akhir 2015, Chevron mengajukan lagi PoD dengan nilai investasi US$ 9 miliar dan permintaan insentif berupa investment credit di atas 100%. POD tersebut kembali ditolak pemerintah. Tahun ini Chevron kembali mengajukan POD, namun tak kunjung mendapat persetujuan pemerintah karena belum ada kesepakatan terkait keekonomian proyek.

(Baca: SKK Migas Pastikan Diskusi Proyek IDD dengan Chevron Masih Berjalan)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...