Pembangkit Listrik Gasib Resmi Beroperasi PLN Hemat Rp 25 M per Tahun
PLN telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Kota Gasib, Riau dengan kapasitas listrik 25 megawatt (MW). PLTMG ini merupakan pembangkit subtitusi dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Dari subtitusi ini PLN diproyeksikan bisa menghemat hingga Rp 25 miliar biaya bahan bakar.
Direktur Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan penghematan ini diperoleh dari substitusi bahan bakar pembangkit dari High Speed Diesel (HSD) ke gas. "Semula sistem kelistrikan Kabupaten Siak dari PLTD di Siak dan PLTD Sei Apit, kemudia disubtitusi ke gas," ujarnya, dalam keterangan pers, Rabu (31/7).
PLN tak hanya meresmikan gardu induk Kota Gasib, Riau, tetapi juga gardu induk (GI) New Garuda Sakti sebesar 30 MVA dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) Dumai.
Dengan adanya infrastruktur kelistrikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah pelanggan listrik dan menumbuhkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Siak. Selain itu, juga diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan di sektor pariwisata serta sektor industri di sana.
(Baca: PLTGU Grati Unit 3 Beroperasi, Seluruh Pasuruan Akan Teraliri Listrik)
Sementara itu untuk program listrik desa, sampai dengan semester I 2019 PLN telah menyelesaikan penyambungan listik di 1.778 desa dengan presentase rasio desa sebesar 95.64%. PLN menargetkan pada akhir 2019 bisa menyelesaikan penyambungan listrik 81 desa lainnya demi mencapai rasio 100% desa berlistrik.
"Dengan semangat dari teman-teman PLN serta dukungan penuh dari kita semua, "InsyaAllah saya optimistis desa berlistrik di Provinsi Riau dapat rampung di tahun ini," Gubernur Riau H. Syamsuar.
Adapun permintaan daya listrik di Provinsi Riau telah tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari data penjualan tenaga listrik di semester I tahun 2019 naik sebesar 145,2 gigawatt hour (GWh) atau tumbuh sebesar 6,83% dari tahun lalu.
Sebelumnya, PLN juga telah mersmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Grati Unit 3 yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur dengan kapasitas 450 megawatt (MW). Dari pembangunan pembangkit listrik tersebut diharapkan bisa membantu agar seluruh rumah di Pasuruan teraliri listrik.
(Baca: 16 Proyek Rampung, Rasio Listrik Nusa Tenggara Naik 97,9%)
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abumanan menyatakan pembangkit ini menggunakan teknologi generasi terbaru yang mampu menghemat biaya operasional. "Kami dapat pasokan gas dari Blok Kangean, per harinya butuh 40 MMCFD, biayanya hemat jadi Rp 2.800 per kWh," kata dia, di Jawa Timur, Jumat (26/7).
Penghematan ini diapresiasi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan yang juga turut hadir dalam peresmian pembangkit tersebut. "Ini bisa dicontoh standar PLTGU yang lain. Karena kalau efesien minimal tarif listrik tidak naik," ujarnya.