Pertamina Upayakan Tutup Sumur Hingga Sedot Minyak di Blok ONWJ

Image title
7 Agustus 2019, 16:24
Blok ONWJ, pertamina, tumpahan minyak pertamina, tumpahan minyak blok ONWJ
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas menyelesaikan pemasangan peralatan "Oil Boom" milik Oil Spill Response Center (OSCT) untuk melokalisir tumpahan minyak mentah di Pantai Sedari, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019). Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java bekerjasama dengan OSCT berupaya meminimalisir dampak tumpahan minyak dengan pemasangan Oil Boom di setiap pesisir pantai sebagai upaya percepatan penanganan tumpahan minyak mentah milik Pertamina di pesisir Karawang.

Pertamina Hulu Energi masih berupaya menangani gelembung gas dan tumpahan minyak yang berasal dari sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ), di lepas pantai Karawang, Jawa Barat. Perusahaan tengah melakukan pengeboran relief well. Selain itu, perusahaan melakukan penghadangan dan penyedotan tumpahan minyak.    

Pertamina melakukan pengeboran relief well bersama tim ahli internasional di bidang well control. Pengeboran dimulai dua hari lalu. Hingga Rabu (7/8), pengeboran telah memasuki kedalaman sekitar 540 meter. Pengeboran ditargetkan mencapai kedalaman 2.765 meter. Pengeboran ini bertujuan untuk menutup sumur YYA-1.

Advertisement

Vice President Relations Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya mengatakan, pengeboran tersebut dimulai lebih cepat dari rencana. Sebab, beberapa pekerjaan persiapan pengeboran dapat dilakukan bersamaan. Pekerjaan yang dimaksud di antaranya mobilisasi Rig Jack Up Soehanah serta survei geohazard dan geotechnical.

(Baca: Menteri LHK: Tumpahan Minyak Blok ONWJ Sudah Masuk Perairan Serang)

“Pekerjaan persiapan bisa dilakukan simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal,” kata dia seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (7/8).

Untuk menahan penyebaran tumpahan minyak, Pertamina melakukan strategi proteksi berlapis di sekitar lokasi. Tim memasang alat penghalang minyak static oil boom sepanjang 4.300 meter sebagai proteksi lapis pertama. Kemudian, static oil boom sepanjang 400 meter dipasang sebagai lapis kedua.

Di lapis ketiga, tim menempatkan empat unit penyedot minyak (skimmer) untuk mengangkat minyak di perairan. Pertamina juga melakukan upaya penangkapan minyak dengan cara mengejar, melokalisir, serta menyedot ceceran minyak yang melewati batas sabuk oil boom di sekitar anjungan.

(Baca: Limbah Minyak di Pantai Karawang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement