Permintaan Melemah, Penjualan Semen Indonesia Januari-Juli Turun 4,5%

Image title
21 Agustus 2019, 15:54
Semen Indonesia
Katadata | Arief Kamaludin
Pelemahan permintaan semen domestik telah menyebabkan volume penjualan Semen Indonesia turun sekitar 4%.

Volume penjualan semen oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) sepanjang Januari hingga Juli 2019 tercatat sebanyak 15,37 juta ton, turun 4,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 16,10 juta ton. Manajemen perusahaan menyatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya permintaan semen di dalam negeri. 

"Memang year to date hingga Juli 2019, secara permintaan pasar nasional turun," kata GM of Marketing Semen Indonesia Johanna Daunan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/8).

Secara total, penjualan semen nasional tercatat sebanyak 35,66 juta ton, lebih rendah 2,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 36,47 juta ton.

Penurunan volume penjualan semen nasional berkorelasi dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau daya beli masyarakat. Sebab, 70% penjualan semen ditopang segmen retail.

"Jika dari sisi pembangunan perumahan atau retail kurang bergairah, berpengaruh  juga terhadap permintaan semen. Jadi, orang tidak membangun rumah," kata Johanna menambahkan.

(Baca: Tumbuh 87%, Semen Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp 3 Triliun)

Penurunan penjualan semen domestik juga tercermin terhadap  penjualan Semen Indonesia secara grup.

Dengan menghitung volume penjualan dari anak usahanya di Vietnam, Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC), volume penjualan Semen Indonesia hingga Juli 2019 tercatat hanya 16,56 juta ton, turun 6,14% dari 17,64 juta ton.


Namun, penjualan tersebut tanpa memasukkan hitungan penjualan semen oleh PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), anak usaha Semen Indonesia yang baru diakuisisi awal tahun ini. Volume penjualan semen SBI sendiri, tercatat hanya 5,63 juta ton hingga Juli 2019, turun 4,26% dari periode yang sama tahun lalu 5,88 juta ton.

Seperti diketahui, Semen Indonesia telah membeli sebanyak 6,18 miliar lembar saham SBI milik Holderfin, dengan harga per lembar saham Rp 2.097. Sehingga transaksi akuisisi saham ini nilainya mencapai Rp 12,95 triliun. Dengan langkah akuisisi ini, pangsa pasar Semen Indonesia Grup naik dari 39,4% per 2018 menjadi 53,1% per Juli 2019.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...