Ekspansi ke Malaysia, Gojek Bersaing Dengan Tiga Perusahaan Ini
Gojek siap ekspansi ke Malaysia setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah Negeri Jiran. Gojek pun akan bersaing dengan tiga perusahaan aplikasi asli Malaysia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman menyatakan, Gojek tak akan memonopoli industri ojek online karena sudah ada Dego Ride yang memberikan layanan yang sama. Untuk taksi online, Gojek akan bersaing dengan Grab dan Bitcar.
"Ini bukan hanya untuk Gojek. Kami lupa bahwa kami juga punya talenta asli Malaysia yang menjalankan Dego Ride, yang juga telah mempekerjakan ribuan orang pemotor," kata Saddiq dalam The Star Malaysia, dikutip Kamis (22/8).
(Baca: Lampu Hijau Ekspansi, Gojek Tawarkan Kesempatan Kerja Baru di Malaysia)
Pencetus Dego Ride Nabil Faisal Bamadhaj memulai operasi di Malaysia sejak 2016. Meski animo masyarakat tinggi, Dego Ride mendapatkan cap ilegal dari pemerintah Malaysia. Bahkan, Kementerian Transportasi Malaysia melarang ojek online pada September 2018 karena isu keselamatan.
Makanya Dego Ride berharap bisa mendapatkan izin dari pemerintah Malaysia untuk bersaing dengan Gojek. "Dego Ride berharap diberikan peluang dan mendapat keutamaan dalam pasaran khusus (niche market)," ujar Nabil kepada mStar.
Hingga saat ini, Dego Ride baru beroperasi di semua willayah yang ada di Selangor dan Kuala Lumpur. Berdasarkan laman resmi, ongkos Dego Ride sebesar RM 3 atau sekitar Rp 10.500 untuk jarak 3 kilometer. Namun, Dego Ride tidak menjelaskan tambahan biaya jika jaraknya lebih dari itu.
Bedanya dengan Gojek, Dego Ride hanya menerima pembayaran secara tunai. Selain itu, pengguna bisa memesan ojek online lewat laman resmi Dego Ride, sehingga tak harus melakukan pemesanan lewat aplikasi.
(Baca: Jajaki Ekspansi, Bos Gojek Bertemu PM Mahathir dan 2 Menteri Malaysia)
Pesaing Gojek lainnya adalah Grab. Pesaingan dengan Grab akan semakin sengit dengan masuknya Gojek ke Malaysia.
Grab berdiri sejak 2012 di Malaysia. Namun kemudian pendiri Grab Anthony Tan memindahkan markas Grab dari Malaysia ke Singapura pada tahun 2014.
Grab punya berbagai produk dan telah melakukan ekspansi ke Singapura, Filipina, Thailand. Grab juga punya produk GrabBike khusus untuk pasar Indonesia dan Vietnam.
Grab punya produk GrabCar kelas ekonomi dan GrabCar+ khusus untuk premium. Grab beroperasi 24 jam di Bangsar, Mont Kiara, Hartamas, dan Kuala Lumpur.
Saat ini, Grab juga telah meluaskan wilayah operasional ke Johor Bahru, Penang, Kota Kinabalu, dan Melaka. Ongkos GrabCar berdasarkan biaya tetap yang kalkulasinya dari jarak jemput sampai lokasi antar sesuai estimasi waktu.
Pembayaran GrabCar bisa melalui uang tunai dan juga kartu kredit. GrabCar tidak memberikan biaya tambahan untuk perjalanan tengah malam namun biaya tol menjadi tanggung jawab penumpang.
(Baca: Nadiem Gojek Berbagi Tiga Kunci Sukses kepada 15 Startup Lokal)
Ada juga BitCar, perusahaan berbagi tumpangan asli Malaysia yang telah beroperasi sejak tahun lalu. Di Malaysia, BitCar punya 5.305 mitra pengemudi yang terdaftar.
Chief Executive Officer GoBitCar Norzairy Mohd. Noor menyatakan layanan perusahaannya bukan hanya sekadar transportasi online. "Tetapi juga peningkatan ekonomi bagi seluruh keluarga, rekan pemandu BitCar, dan pengguna BitCar," kata Norzairy dalam laman resmi malaysia.gobitcar.com.
Terkait ekspansi dan peta persaingan di Malaysia, Katadata.co.id menghubungi Head of Corporate Communication Gojek Kristy Nelwan. Namun hingga berita ini tayang, pihak Gojek tidak memberikan jawaban.