Naik 8%, Utang Pemerintah Tembus Rp 4.603 Triliun pada Juli 2019
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah hingga Juli 2019 menembus Rp 4.603,62 triliun, naik 8,13% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 4.257,34 triliun. Adapun realisasi pembiayaan utang sepanjang Januari hingga Juli 2019 mencapai Rp 234,13 triliun.
"Realisasi pembiayaan utang hingga akhir Juli 2019 mencapai Rp 234 triliun atau 65,2% target APBN," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (26/8).
(Baca: Ancaman Ekonomi 2020 Sulit Diprediksi, Sri Mulyani Paparkan Dampaknya)
Pembiayaan utang tersebut dijelaskan Luky terdiri dari realisasi Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 241,19 triliun, sementara realisasi pinjaman turun Rp 7,06 triliun. Luky menjelaskan jumlah penerbitan SBN meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 211,9 triliun akibat kebijakan penerbitan utang lebih besar di awal tahun (front loading).
"Kenaikan realisasi SBN neto merupakan bagian dari strategi front loading. Kami memanfaatkan situasi pasar keuangan di semester I yang masih kondusif sebagai mengantisipasi risiko global yang semakin meningkat ke depannya," terang dia.
Sementara penurunan realisasi pinjaman, menurut dia, terutama disebabkan oleh realisasi pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri yang lebih besar dari penarikan pinjaman luar negeri. Hingga Juli 2019, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri Rp 47,04 triliun, sedangkan penarikan pinjaman luar negeri tercatat Rp 39,81 triliun.
(Baca: Sri Mulyani Akan Tekan Porsi Asing yang Kuasai Surat Utang Rp 1.005 T)
Adapun pada pinjaman dalam negeri, penarikan masih lebih besar dibandingkan pembayaran cicilan pokok. Penarikan mencapai Rp 750 miliar, sedangkan pinjaman luar negeri mencapai Rp 580 miliar.
Berdasarkan data APBN Kita, total utang pemerintah sebesar Rp4.603 triliun masih didominasi dalam bentuk SBN. Total SBN yang saat ini masih beredar mencapai Rp 3.467,52 triliun. Sementara total pinjaman yang masih dimiliki pemerintah mencapai Rp789,82 triliun.
Meski total utang menanjak, pemerintah memastikan utang tersebut masih berada dalam kondisi yang sehat. Hal ini ditunjukkan oleh rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga pada kisaran 29,51%.