Harga Komoditasnya Meroket, Saham Produsen Nikel Diincar Asing

Image title
2 September 2019, 11:01
Harga nikel naik 9%, saham produsen pun terdongkrak
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Ilustrasi, Deputi GM Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sultra PT Aneka Tambang (ANTAM) Nilus Rahmat (kiri) didampingi VP CSR Kamsi (kanan) memeriksa biji feronikel siap ekspor di Pelabuhan Pomala, Kolaka, Sultra, Selasa (8/5). Harga nikel naik 9%, saham produsen pun terdongkrak.

Harga nikel ditutup melonjak 9% menjadi US$ 17.850 per ton pada akhir pekan lalu (30/8), berdasarkan London Metal Exchange (LME). Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak 2009.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, kenaikan harga nikel itu didorong oleh terbitnya aturan soal larangan ekspor nikel berkadar rendah. Regulasi itu ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Advertisement

"Ada larangan ekspor (nikel) hingga Desember, dua tahun lebih awal dari yang di umumkan sebelumnya," kata Nico kepada Katadata.co.id, Senin (2/9). Kenaikan harga komoditas ini lantas mendongkrak saham-saham produsen nikel pada perdagangan hari ini.

(Baca: Pasar Pantau Diskusi AS-Tiongkok, Harga Emas Antam Naik Rp 5 Ribu/Gram)

Saham PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) misalnya, tercatat naik 5,14% menjadi Rp 1.125 per saham hingga pukul 10.04 WIB. Saham Antam diperdagangkan dengan volume 132,5 juta saham, senilai Rp 149,3 miliar, dengan frekuensi 5.283 kali.

Pada perdagangan hari ini, nilai beli bersih saham Antam oleh investor asing mencapai Rp 10,57 miliar. Sejak awal tahun hingga hari ini (year to date/ytd), harga saham Antam tercatat naik 46,4%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement