SKK Migas: Pertamina Harus Terapkan EOR di Blok Rokan Mulai 2021
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan Pertamina harus menjalankan proyek pengurasan sumur minyak Enhance Oil Recovery (EOR) skala penuh (full scale) di Blok Rokan mulai 2021. Ini lebih awal dari perkiraan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yaitu 2023.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menilai, EOR skala penuh harus langsung dapat diterapkan saat Pertamina resmi mengambil alih Blok Rokan dari Chevron pada 2021. Ini untuk menjaga produksi di blok tersebut. "Makanya dua tahun inilah masa-masa yang kritis untuk bagaimana Pertamina masuknya bisa full scale," ujar dia di Gedung Kementerian ESDM, Senin (2/9).
(Baca: Tahan Laju Penurunan Produksi, Pertamina Kerjakan 8 Proyek EOR)
Ia menambahkan, untuk mempercepat langkah Pertamina, perusahaan akan bisa menggunakan data uji coba EOR yang dilakukan Chevron di Lapangan Minas, di Blok Rokan. Status data tersebut adalah milik negara. "Data dan sebagainya adalah milik negara yang tentunya bisa dipakai oleh kontraktor yang baru,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam melaksanakan EOR, tahapan yang memakan waktu lama adalah uji coba untuk menentukan zat kimia yang cocok. Setelah itu, pembangunan infrastruktur. "Setelah infrastruktur jalan langsung go,” ujarnya. Meski sudah masuk masa transisi, kata dia, Chevron masih terus melakukan uji coba EOR.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial memperkirakan Pertamina baru bisa menerapkan EOR skala penuh di Blok Rokan pada 2023, atau dua tahun setelah pengambil alihan pada 2021. Sebab, Pertamina harus melakukan beberapa tes dulu. Tes injeksi kimia diperkirakan memakan waktu dua tahun.
(Baca: Pertamina baru Terapkan EOR 2023, Produksi Blok Rokan Terancam Turun)