Jajaki Potensi Kerjasama, Kadin Gelar Misi Bisnis ke Eropa dan AS

Rizky Alika
4 September 2019, 20:30
Kamar Dagang Indonesia (Kadin) akan mengadakan misi bisnis ke 14 negara Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Arief Kamaludin|KATADATA
Kamar Dagang Indonesia (Kadin) akan mengadakan misi bisnis ke 14 negara Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) akan mengadakan misi bisnis ke 14 negara Eropa dan Amerika Serikat (AS). Langkah ini  dilakukan untuk menjajaki berbagai potensi  kerjasama investasi dan perdagangan di tengah ketidakpastian global.

"Kami ingin tunjukkan dengan keadaan seperti ini (ketidakpastian global), harus pro-aktif dengan pelaku usaha lain. Intensif lobi pelaku usaha," kataWakil Ketua Umum Kadin Indonesia untuk Hubungan Internasional Shinta Kamdani di Jakarta, Rabu (4/9).

Shinta menyebut, pihaknya bakal menggali potensi kerja sama dengan berbagai negara yang sebelumnya kurang dikenal oleh pengusaha. Hal ini sekaligus menindaklanjuti negosiasi perjanjian dagang pemerintah yang sedang berlangsung.

(Baca: Kadin Usul Pembebasan Bea Masuk untuk Bangun Industri Mobil Listrik)

Kunjungan ke Eropa akan diadakan dari 13 September hingga 7 Oktober 2019.  Adapun beberapa negara yang akan disambangi pengusha dalam misi tersebut, misalnya Turki, Bulgaria, Yunani, Serbia, Rumania, Belanda, Slovakia, Polandia, Swiss, Jerman, Italia, Inggris, Belgia dan Prancis.

Sementara, misi bisnis ke AS akan diadakan dari 23 September hingga 9 Oktober 2019 dengan beberapa kota yang dikunjungi seperti New York, Washington, Atlanta, dan Los Angeles.

Kadin mencatat, pada 2018 hubungan dagang Indonesia dengan 14 negara Eropa tersebut menunjukkan tren positif dengan total nilai perdagangan mencapai US$ 27,8 miliar.  Dari nilai tersebut, ekspor mencapai US$ 15,4 miliar, sementara impor US$ 12,4 miliar.  Sehingga, perdagangan Indonesia dengan Benua Biru mengalami surplus US$ 2,9 miliar.

Sementara, hubungan perdagangan Indonesia dan AS nilainya mencapai US$ 28,68 miliar, yang mana ekspor tercatat sekitar US$ 18,4 miliar dan impor US$ 10,2 miliar. Sehingga, neraca dagang Indonesia surplus US$ 8,26 miliar.

Dari 14 negara Eropa yang disebut, nilai invetasi yang telah mengalir tercatat mencapai lebih dari US$ 2 miliar untuk 2.725 proyek pada 2018. Sedangkan dari AS, total investasi mencapai US$ 1,2 miliar melalui 572 proyek pada tahun lalu.

Fokus Kerja Sama Produk 

Shinta mengungkapkan, dalam kunjungannya nanti, Kadin akan fokus pada beberapa sektor seperti produk pertanian, industri kimia, industri pengemasan, industri makanan dan minuman, serta logistik.

Kemudian, pembuatan kapal, operasi pelabuhan maritim, produk perikanan dan laut, mebel dan kerajinan tangan, tekstil dan pakaian jadi, peralatan kesehatan, serta pariwisata.

(Baca: Pengusaha Berharap Ada Insentif untuk Industri Fesyen Ramah Lingkungan)

Selanjutnya, sektor pengelolaan air dan limbah, infrastruktur dan konstruksi, mesin dan otomotif, industri logam dan kedirgantaraan, ritel, pengembangan UKM, mode berkelanjutan, energi dan energi terbarukan, serta industri kreatif.

Misi bisnis ke Eropa dirangkum dalam forum bisnis utama yang dilaksanakan di Istanbul, Rotterdam, Frankfurt, dan Milan. Sementara untuk negara lain, delegasi akan fokus pada kunjungan industri, focus group discussion, dan pencocokan bisnis.

Melaui kunjungan ini, pengusaha juga menyatakan bakal ikut mendorong kegiatan ekspor oleh sektor UKM, khususnya ke pasar Eropa. Program ini akan dilakukan melalui Indonesian Pop Up Store dan Indonesia Eco Fashion Week.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...