Luhut Akan Percepat Larangan Ekspor Timah, Alumina, Hingga Bauksit

Rizky Alika
12 September 2019, 18:12
Luhut Binsar Panjaitan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia memberikan paparan dalam acara Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia bersama Katadata mengadakan diskusi dan peluncuran buku Indonesia Menuju 5 Besar Dunia di The Ballroom Theater XXI, Jakarta Pusat (12/9).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan mempercepat larangan ekspor sejumlah mineral, seperti timah, alumina, dan bauksit. Luhut juga mempertimbangkan untuk melarangan ekspor aspal.

Pelarangan ekspor mineral tersebut menyusul kebijakan pemerintah yang sebelumnya melarang ekspor nikel. "Kami sudah ada investor-investor yang masuk untuk hilirisasi di timah, aspal, alumina, dan bauksit. Jadi kenapa tidak (larang ekspor)?" kata Luhut usai menghadiri acara Katadata "Peluncuran Buku Indonesia Menuju 5 Besar Ekonomi Dunia" di Theater XXI, Jakarta, Kamis (12/9).

Meski begitu, Luhut enggan menjelaskan asal investor yang ingin menjajaki tersebut. Ia hanya memastikan, investor tersebut tidak hanya berasal dari Tiongkok.

(Baca: Menko Luhut Sebut Ekspor Nikel Dilarang untuk Pasok Baterai Lithium)

Mineral tersebut semestinya dapat diolah dalam negeri. Selain mendorong industri nasional, pengolahan mineral dapat menekan biaya produksi.

Salah satu contoh mineral yang kerap diekspor secara mentah ialah bijih nikel (ore). Luhut mengatakan, ekspor ore ke Tiongkok dapat mencapai 98%. Padahal, Indonesia hanya memiliki 3,1 miliar ton atau 2,9% cadangan nikel dunia.

Luhut memperhitungkan, potensi hilirisasi bijih nikel dapat mencapai US$ 34 miliar. "Saat ini hampir US$ 10 miliar," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...