Tensi Perang Dagang AS-Tiongkok Turun, Rupiah Dibuka Menguat

Agatha Olivia Victoria
12 September 2019, 08:56
dolar as
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi ini, Kamis (12/9) dibuka menguat 0,08% ke level Rp 14.049 per dolar Amerika Serikat (AS). a

Nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi ini, Kamis (12/9) dibuka menguat 0,08% ke level Rp 14.049 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah seiring menurunnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Mengutip Bloomberg, indeks dolar pagi ini bergerak stagnan di level 98,64. Sementara mayoritas mata uang negara-negara Asia ini bergerak menguat terhadap dolar AS.

Yuan Tiongkok menguat 0,21%, ringgit malaysia menguat 0,08%, baht Thailand 0,08%, peso Filipina 0,11%, dolar Singapura 0,11%, dolar Hong Kong 0,08%, won Korea 0,33%, dan rupee India 0,05%. Hanya yen Jepang yang melemah sebesar 0,21%. 

Vice Presiden Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan sentimen positif terhadap rupiah datang dari dari itikad baik Tiongkok dan AS untuk duduk bersama menyelesaikan pertikaian dagang. Selain itu, kekhawatiran resesi juga turut mereda sehingga mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.

“Namun pasar patut mewaspadai kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS yang bisa membuat rupiah tertekan terhadap dolar AS,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id.

(Baca: Biang Defisit yang Membuat Iuran BPJS Kesehatan Naik)

 Ia memperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini akan berkonsolidasi pada kisaran Rp 14.030 hingga Rp 14080 per dolar AS.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semalam memutuskan untuk menunda tarif pada barang-barang Tiongkok senilai US$ 250 juta yang semula akan diberlakukan pada 1 Oktober menjadi 16 Oktober.

Penundaan tarif dilakukan usai Tiongkok memutuskan untuk mengecualikan 16 produk AS dari rencana kenaikan tarif. Beberapa produk yang dikecualikan, antara lain obat anti kanker, pelumas, serta bahan pakan ternak. 

(Baca: Asing Jual Bersih Rp 6,47 Triliun, Ini 10 Saham yang Dilepas)

Keputusan AS dan Tiongkok terkait tarif ini memberikan harapan kemungkinan perang dagang berlarut-larut antara kedua negara bakal berakhir damai.

Ketegangan perang dagang sempat meningkat saat AS memutuskan untuk mengenakan tarif baru yang dimulai pada 1 September 2019. Tiongkok kemudian membalas dengan menaikkan tarif pada produk AS dan mengadukan Negara Paman Sam itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Namun, kedua negara akhirnya sepakat untuk melakukan kembali negosiasi pada September lalu, melanjutkan perundingan pada Mei lalu berakhir mandeg.

Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...