Tiga Hari Bertahan di Zona Merah, IHSG Terperosok ke Level 6.138
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10) ditutup kembali melemah 0,5% ke level 6.138. Selama tiga hari terakhir, IHSG terus berakhir di zona merah.
Analis Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial mengatakan, terkoreksinya IHSG pada hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti sentimen penantian negosiasi dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang masih sekitar seminggu lagi.
"Secara Tiongkok sedang merayakan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang ke-70 tahun. Jadi, negosiasi belum mulai sampai 10 Oktober 2019," kata Janson ketika dihubungi oleh Katadata.co.id, Selasa (1/10).
Meski faktor eksternal mendominasi laju IHSG pada hari ini, namun dia mengakui jika faktor domestik juga berpengaruh pada IHSG meski relatif kecil. Faktor domestik yang Janson maksud yaitu maraknya demonstrasi mahasiswa di beberapa titik, di mana sering berakhir dengan bentrokan dengan petugas kepolisian.
"Mungkin yang besar sekali, usai pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2019, IHSG baru mulai bergerak lagi," kata dia.
(Baca: Perang Dagang Mereda, Rupiah Melemah ke 14.215 per Dolar AS)
Janson memperkirakan IHSG cenderung bergerak stabil alias sideways dengan rentang laju antara level 6.150 hingga 6.250 hingga dua pekan ke depan.
Senada, Anggota Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) Wahyu Prasetyawan mengatakan bahwa aksi demonstrasi tersebut tidak akan banyak berpengaruh terhadap indeks jika persoalannya dapat ditangani dengan baik.
“Indeks tergantung sentimen. Kalau saya perhatikan respons pemerintah kan cukup baik dengan mengabulkan tuntutan dari mahasiswa dan menurunkan tensi. Jadi memang akan ada sedikit penurunan tapi nanti akan recovery lagi,” jelasnya kepada Katadata.co.id, Senin (30/9).
Data Perdagangan
Sepanjang perdagangan hari ini, sebanyak 14,66 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai transaksi Rp 6,94 triliun dan frekuensi sebanyak 475 ribu kali. Tercatat ada 174 saham yang berada di zona hijau, 236 saham terkoreksi, dan 130 saham yang bergerak stagnan.
Seluruh indeks sektoral tercatat melemah. Koreksi paling parah terjadi pada sektor infrastruktur yang turun 0,99%. Saham-saham yang menyebabkan sektor ini terkoreksi seperti TLKM yang turun 1,39% menjadi Rp 4.250 per saham. Lalu PGAS turun 2,86% menjadi Rp 2.040 per saham dan TOWR turun 1,53% menjadi Rp 645 per saham.
(Baca: BPS: Investor Pilih Safe Haven, Harga Emas Naik)
Sektor berikutnya yang mendorong koreksi IHSG hari ini yaitu sektor pertambangan yang turun 0,68%. Beberapa saham yang mendorong koreksi ini seperti ANTM yang turun 2,05% menjadi Rp 955 per saham. Kemudian MEDC turun 2,17% menjadi Rp 675 per saham dan INCO terkoreksi 3,7% menjadi Rp 3,380 per saham.
Namun, di sektor ini, terdapat beberapa saham yang ditutup naik seperti ADRO sebesar 2,33% menjadi Rp 1.320 per saham, INDY 2,28% menjadi Rp 1.345 per saham, dan PTBA 0,88% menjadi Rp 2.280 per saham.
Terkoreksinya IHSG hari ini, sejalan dengan investor asing yang melakukan aksi jual,dengan nilai bersih di seluruh pasar Rp 607,11 miliar. Lebih rinci, di pasar reguler asing jual bersih Rp 317,81 miliar, sementara di pasar negosiasi dan tunai jual bersih senilai Rp 289,3 miliar.