Bank Dunia Pangkas Lagi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Agatha Olivia Victoria
10 Oktober 2019, 14:25
bank dunia, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Ilustrasi. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari 5,1% menjadi 5% dan tahun depan dari 5,2% menjadi 5,1%.

Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 5,1% menjadi 5% dan tahun depan dari 5,2% menjadi 5,1%. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut seiring dengan kondisi ekonomi global yang makin tak pasti.

"Risiko penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi terjadi di tengah ketidakpastian global yang baru," kata Lead Economist Bank Dunia Indonesia Frederico Gil Sander dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis (10/9).

Sander menjelaskan perselisihan perdagangan yang berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dapat membebani pertumbuhan regional dan harga komoditas. Keadaan tersebut, menurut dia, berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga neraca transaksi berjalan.

Dalam laporan Bank Dunia yang bertajuk East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ditopang oleh konsumsi swasta. Kuatnya konsumsi swasta diperkirakan karen inflasi masih rendah dan pasar tenaga kerja yang kuat.

(Baca: Peringkat Daya Saing Indonesia Turun, Makin Tertinggal dari Thailand)

Pada tahun 2019, Bank Dunia memproyeksikan konsumsi swasta akan tumbuh 5,2%. Sementara pada 2020 akan menurun menjadi 5,1% dan kembali menjadi 5,2% pada 2021. Sementara konsumsi pemerintah akan berada di 5,1% pada 2019, meningkat dari 4,8% di 2018. Selanjutnya kembali meningkat sebesar 5,3% pada 2020 dan 5,4% pada 2021.

Posisi fiskal diperkirakaan membaik, memungkinkan investasi pemerintah untuk menguat ketika proyek infrastruktur kembali berjalan. Hal ini tercermin dari proyeksi Bank Dunia terhadap nilai investasi Indonesia yang tumbuh hanya 5% pada 2019, turun dibanding 6,7% pada 2018.

Meski lebih lambat, pertumbuhan investasi diperkirakan tetap kuat, terutama setelah pemilihan umun. Hal ini seiring dengan berkurangnya ketidakpastian politik dan membaiknya sentimen bisnis, terutama dengan adanya usulan kebijakan untuk meningkatkan invetasi asing langsung.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...