Terancam Resesi, Pemangkasan Subsidi akan Lemahkan Daya Beli & Ekonomi

Image title
12 Oktober 2019, 17:19
ancaman resesi global, pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Di tengah ancaman resesi global, rencana pemerintah untuk memangkas subsidi akan semakin menekan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Bayang-bayang resesi mulai mengancam berbagai negara, termasuk Indonesia. Ancaman resesi berasal dari dinamika politik ekonomi global. Selain perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, British Exit (Brexit) dan negara-negara yang terdampak  krisis utang sejak 2013 juga berpengaruh.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudistira mengatakan bahwa pemerintah perlu memperhatikan beragam persoalan tersebut. Pasalnya, di tengah ancaman resesi tersebut, pemerintah berencana untuk memangkas subsidi.

Rencana pemangkasan subsidi tersebut di antaranya subsidi energi dengan tarif listrik serta harga gas LPG 3 kilogram yang akan naik. Hal tersebut ditakutkan akan memukul daya beli masyarakat. “Ketika subsidi dipangkas, maka daya beli masyarakat akan terpukul,” ujar Bhima di Jakarta, Jumat (11/10).

Ketakutan akan melemahnya daya beli masyarakat juga dikemukakan Gede Sandra, analis Pergerakan Kedaulatan Rakyat. Ia beranggapan, pencabutan subsidi energi dan kenaikan pajak lainnya justru makin memperlambat perekonomian 2019.

(Baca: Analis Sebut Peningkatan Investasi Cara Indonesia Selamat dari Resesi)

Pengurangan subsidi secara tak langsung dapat memberatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan tersebut diprediksi memperlambat perekonomian di akhir tahun. Ketimpangan antara penduduk kaya dan miskin juga melebar.

Halaman:
Reporter: Yosepha Pusparisa
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...