Harapan Sri Mulyani dan Para Menteri untuk 5 Anggota BPK 2019-2024
Mahkamah Agung (MA) melantik lima anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terpilih pada hari ini, Kamis (17/10). Beberapa menteri kabinet kerja seperti Sri Mulyani, Budi Karya Sumadi, Rini Soemarno, dan Susi Pudjiastuti terlihat menghadiri acara tersebut.
Ditemui usai acara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat mengutarakan harapannya terhadap kelima anggota BPK yang baru. "Tentu saya berharap BPK sebagai eksternal auditor dapat memberi mandat dasar serta menjalankan tugas untuk menjaga tata kelola negara dan keuangan negara secara baik," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung MA, Jakarta, Kamis (17/10).
Temuan BPK dinilai Sri Mulyani sangat penting bagi keuangan negara. Dari sisi pemerintah, ia mengaku selama ini telah menggunakan temuan serta saran BPK tersebut untuk memperbaiki pengelolaan keuangan negara.
"Baik dari sisi aset, maupun pengelolaan penggunaan belanja atau aspek-aspek kepatuhan pada Undang-Undang Dasar," ucap dia.
(Baca: Mahkamah Agung Lantik Lima Anggota BPK 2019-2024)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun turut menyampaikan harapan yang sama. Menurut ia, BPK adalah lembaga yang penting dalam struktur bernegara.
Ia menuturkan, pendapat BPK adalah alat untuk menjalani kegiatan di masa datang. Dari masukan BPK, ia mengaku terus melakukan pengamatan, evaluasi dan perbaikan dalam kementerian. Dari temuan-temuan tersebut pun, terdapat banyak hal yang bermanfaat bagi kemajuan tiap lembaga.
Di sisi lain, Budi tak terlalu mempermasalahkan jika pimpinan BPK diisi mantan politikus. "Saya pikir boleh saja selama dia profesional, yang penting dia sudah independen dan bisa memberi pendapat yang baik," kata Budi.
(Baca: Mayoritas Politisi, Ini Profil Anggota BPK 2019-2024 Pilihan DPR)
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno turut berharap yang terbaik untuk para pimpinan BPK yang baru. "Selalu seperti yang sebelum-sebelumnya, diharapkan bisa profesional," ujar Rini.
Lima Anggota BPK yang telah dilantik tersebut yakni Achsanul Qosasi, Daniel Lumban Tobing, Harry Azhar Azis, Hendra Susanto, dan Pius Lustrilanang. Pengambilan sumpah jabatan dipandu oleh Ketua MA Hatta Ali yang dilakukan sesuai dengan Pasal 16 ayat 1 UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan bahwa sebelum memangku jabatannya, Anggota BPK wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya. Peresmian lima anggota ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 101/P Tahun 2019 tentang Pemberhentian dengan Hormat dan Peresmian Keanggotaan BPK.
Adapun kelima Anggota BPK tersebut ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPR pada 26 September 2019 melalui Keputusan DPR RI No. 26/DPR RI/I/2019-2020 tentang Persetujuan DPR RI terhadap Anggota BPK RI periode 2019-2024.
Sebelum ditetapkan pada 25 September 2019, Komisi XI DPR melakukan pemilihan melalui voting terhadap 55 calon Anggota BPK dan kemudian memilih lima Anggota BPK. Saat voting, Pius mengantongi suara terbanyak yakni 43 suara. Kemudian, disusul oleh Daniel dan Hendra 41 suara, Achsanul 31 suara, serta Harry dengan 29 suara.