Merpati Yang Hidup Lagi Setelah 5 Tahun Mati Suri

Pingit Aria
17 Oktober 2019, 13:27
Telaah - Merpati
ILYA AKINSHIN/123rf

Merpati Nusantara Airlines akan kembali terbang. Ada 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberi pekerjaan bagi Merpati setelah 5 tahun menganggur.

Sepuluh BUMN tersebut, yakni PT Garuda Indonesia, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), serta anggota Himbara yang terdiri dari Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.

Dengan Garuda, Merpati bekerja sama dalam bidang Pelayanan Kargo Udara, Ground Handling, Maintenance Repair & Overhaul (MRO) dan Training Center. “Jadi kerja sama ini mendatangkan bisnis untuk Merpati tetapi Garuda juga dalam hal ini tidak merugi," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Kementerian BUMN, Rabu (16/10).

Di bidang kargo, kerja sama operasi antara Garuda dan Merpati berdurasi 38 tahun dengan fokus wilayah Papua.  Nantinya, pengangkutan kargo akan menggunakan pesawat milik Garuda, sedangakan Merpati Airlines akan bertindak sebagai agen pemasaran.Top of FormBottom of Form

Kerja sama ini juga melibatkan PT Perikanan Nusantara dalam pemanfaatan cold storage untuk distribusi hasil perikanan nasional di domestik dan internasional. Selain itu, bisnis kargo tersebut juga didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yakni Semen Indonesia, Pertamina, Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia.

(Baca: Menanti Pesawat Merpati Terbang Lagi)

Tak hanya itu, Merpati juga akan bertindak sebagai agen pemasaran yang untuk layanan perawatan turbin milik Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bisnis ini difasilitasi oleh maintenance, repair, and overhaul (MRO) Merpati Nusantara Group dan Garuda Indonesia Group. Garuda pun berpartisipasi mengelola pusat pendidikan milik Merpati Airlines.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan untuk mengembalikan Merpati agar menjadi perusahaan yang sehat tidak mudah. Sebab, saat ini ekuitas perseroan telah minus Rp 10 triliun. "Kebetulan kreditur Merpati 80% adalah BUMN, jadi kami ingin bernegosiasi," kata Aloy.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...