Laba BNI Berisiko Tergerus Cadangan Kerugian Kredit Duniatex dan KS

Martha Ruth Thertina
22 Oktober 2019, 14:35
BNI, Laba BNI, Duniatex, Krakatau Steel, BBNI
Arief Kamaludin|KATADATA

Laba bersih Bank Negara Indonesia (BBNI) berisiko tertekan tahun ini. Hal tersebut berdasarkan analisis tim riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Risiko tersebut di antaranya imbas peningkatan provisi atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit.

Tim riset Mirae mencatat, pada kuartal II 2019, portofolio kredit BNI di Krakatau Steel sebesar Rp 5,5 triliun, dan di Duniatex sekitar Rp 500 miliar, dengan provisi masing-masing 15% dan 1%. Seiring naiknya status kredit Duniatex menjadi kredit seret (NPL), BNI menaikkan provisinya menjadi 26%  pada Juli dan Agustus lalu.

Di sisi lain, kredit Krakatau Steel masih berstatus lancar, namun provisi naik 3% sampai 18%. Manajemen BNI disebut berencana menaikkan provisi menjadi 30% pada akhir tahun. “Maka itu kami memprediksi laba operasi naik 5,1%, namun pertumbuhan secara total negatif karena kenaikan provisi,” kata tim riset Mirae dalam paparan tertulis, Senin (21/10).

(Baca: Cemas Gagal Bayar Utang Korporasi, Investor Asing Jual Saham Bank BUMN)

Seiring perkembangan tersebut, laba bersih diprediksi hanya sebesar Rp 3,42 triliun pada kuartal III 2019, turun 14,5% secara tahunan, dan lebih rendah 3,8% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Adapun dari sisi margin bunga bersih (NIM), tim riset Mirae meyakini kondisinya membaik pada paruh kedua tahun ini, tapi perbaikannya kemungkinan terbatas pada tahun depan. Ini seiring pemangkasan bunga acuan sebesar 0,75% sepanjang Juli-September 2019.

Berdasarkan survei yang dilakukan Mirae, bank cenderung menekan bunga deposito -- dengan jumlah yang kecil pada banyak kasus -- tapi tidak melakukan penyesuaian bunga kredit pada kuartal III 2019. Atas dasar itu, tim riset Mirae menilai tren penurunan NIM kemungkinan tidak berlanjut. Bagi BNI, NIM cenderung datar atau naik pada kuartal III dan IV 2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...