Jadi Menteri BUMN, Harga Saham Perusahaan Erick Thohir Malah Turun 8%
Harga saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (23/10), bergerak di zona merah dan sempat menyentuh harga Rp 196 per saham atau turun hingga 8,41%. Koreksi ini, melanjutkan penurunan saham Mahaka pada perdagangan kemarin yang ditutup turun 1,83% di harga Rp 214 per saham.
Sebelumnya, saham Mahaka Media sempat melonjak hingga 19,13% menjadi Rp 218 per saham pada penutupan perdagangan Senin (21/10) usai kedatangan komisaris utamanya, Erick Thohir datang ke Istana Negara untuk menjadi menteri meski belum pasti. Adapun hari ini, Erick Thohir resmi ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Saham Mahaka Media pada perdagangan hari ini hingga pukul 10.07 WIB diperdagangkan sebanyak 258 juta saham atau 12.46 kali dengan nilai transaksi Rp 55,75 miliar. Asing melepas saham Mahaka dengan nilai jual bersih Rp 149 juta di pasar reguler.
(Baca : Ini Daftar Lengkap Susunan Kabinet Jokowi-Ma'ruf 2019-2024)
Analis Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial menyampaikan, koreksi tersebut disebabkan karena euforia Erick Thohir ditunjuk sebagai menteri sudah mereda. "Sudah saya bilang, karena euforianya hanya sesaat," katanya kepada Katadata.co.id hari ini.
Adapun secara fundamental, Mahaka Media masih membukukan kerugian bersih Rp 2,36 miliar pada Semester I 2019 lalu. Kabar baiknya, kerugian tersebut berkurang jauh dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 7,32 miliar.
Penurunan kerugian perusahaan itu ditopang oleh penjualan bersih sepanjang enam bulan pertama tahun ini, yang mencapai Rp 154,3 miliar. Penjualan Mahaka Media tumbuh 70,8% secara tahunan (year on year/yoy).
(Baca: Saham Perusahaan Erick Thohir Meroket 19%, Investor Diimbau Waspada)
Meski begitu, Janson menilai kinerja keuangan dan operasional perusahaan tersebut masih lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya di bidang sama. Salah satunya, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), di mana Erick Thohir menjabat sebagai direktur utama.
Perusahaan tersebut memang membukukan laba bersih Rp 28,01 miliar pada Semester I 2019. Namun, nilainya turun 87,6% dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 226,07 miliar.
Penurunan laba itu disebabkan oleh pendapatan bersih perusahaan per Semester I 2019 terkoreksi 28,9% secara tahunan (yoy, dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 756,39 miliar. "Meskipun masih mencatat net loss, tapi setidaknya ada perbaikan kinerja untuk Mahaka Media," kata Janson.