Wahyu Trenggono, Raja Menara & Heboh Dana Kampanye dengan Tim Prabowo

Hari Widowati
25 Oktober 2019, 16:29
profil sakti wahyu trenggono, wakil menteri pertahanan, wakil menteri prabowo, bendahara TKN, kabinet indonesia maju, kabinet jokowi-maruf, raja BTS, berita terkini hari ini
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu Sakti Trenggono (Mantan Bendahara Tim Kampanye Nasional) di Istana Merdeka, Jakarta Puaat (25/10/2019). Hari ini presiden Joko Widodo mengumum para calon wakil Menteri Periode Tahun 2019-2024.

Sakti Wahyu Trenggono, politisi yang dikenal sebagai bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, dilantik menjadi wakil menteri pertahanan periode 2019-2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Trenggono fokus mengembangkan industri pertahanan di dalam negeri.

"Sektor industri pertahanan bisa mulai kita kembangkan lebih baik. Saya siap," kata Trenggono kepada wartawan, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10). Latar belakangnya sebagai pengusaha yang bergelut di sektor industri telekomunikasi dinilai cocok dengan tugas baru tersebut.

Advertisement

Pria kelahiran Semarang, 3 November 1962 itu lahir di tengah keluarga sederhana. Ketika ia diterima kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), orang tuanya harus menjual tujuh ekor kambing untuk membayar uang kuliahnya.

Ketika PT Astra International Tbk mencari calon karyawan di ITB, Trenggono memberanikan diri untuk mendaftar. Ia pun diterima dan mengikuti pelatihan Astra Basic Training. Pengalaman bekerja di Astra menggemblengnya untuk menjadi pengusaha tangguh. Ia belajar banyak hal mulai dari budaya kerja hingga infrastruktur teknologi informasi.

(Baca: Jokowi Tunjuk Eks Bendahara Tim Sukses Jadi Wakil Menteri Prabowo)

Membangun Bisnis Menara dan E-commerce

Setelah merasa cukup menimba ilmu, Trenggono mengundurkan diri dari Astra untuk membangun perusahaannya sendiri. Saat itu, jabatan terakhirnya adalah senior general manager.

Seperti dilansir Majalah Tempo, Trenggono mendirikan PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) bersama kedua temannya, Abdul Satar dan Abdul Erwin pada awal 2000. Pada awalnya, perusahaan tersebut menjual peralatan telekomunikasi. Namun, Trenggono melihat peluang bagi bisnis menara telekomunikasi seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan telekomunikasi di tanah air.

Ia pun mengalihkan fokus bisnisnya ke penyediaan menara telekomunikasi dengan mendirikan PT Tower Bersama Infrastruktur. Strategi ini terbukti jitu. Saat ini Tower Bersama memiliki lebih dari 15 ribu menara telekomunikasi (laporan keuangan per 30 Juni 2019).

Di luar bisnis menara telekomunikasi, ia juga memiliki bisnis properti, media, dan e-commerce. Perkembangan teknologi internet tak luput dari perhatiannya. Pada 2015, Trenggono menggandeng perusahaan e-commerce kakap asal Tiongkok JD.com untuk mendirikan JD.id. Di perusahaan tersebut, ia menyetor modal awal sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun.

Ia juga tercatat sebagai komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk, perusahaan tambang emas yang merupakan anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edward Soeryadjaya dan Garibaldi Thohir (Boy Thohir) adalah pemegang saham sekaligus komisaris di perusahaan tersebut.

(Baca: Ini Tugas Khusus Jokowi Kepada 12 Wakil Menteri Baru  )

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement