Demonstrasi Tak Berujung, Ekonomi Hong Kong Memasuki Resesi

Agustiyanti
28 Oktober 2019, 14:03
resesi ekonomi, demonstrasi
ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas
Ilustrasi. Aksi demonstrasi yang berlarut-larut membuat ekonomi Hong Kong pada kuartal III 2019 diperkirakan menurun dan menempatkan wilayah ini masuk jurang resesi.

Ekonomi Hong Kong masuk dalam jurang resesi akibat dilanda demonstrasi anti pemerintah selama lima bulan terakhir yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir. Dengan kondisi tersebut, pemerintah Hong Kong pesimis dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi tahun ini.

"Pukulan terhadap ekonomi Hong Kong komprehensif," kata Sekertaris Keuangan Paul Chan dalam sebuah postingan blog, seperti dikutip dari Reuters, Senin (28/10).

Advertisement

Menurut Chan, perkiraan awal Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III yang akan diumumkan pada Kamis bakal menunjukkan kontraksi atau penurunan ekonomi pada dua kuartal berturut-turut (resesi).

Dia juga mengatakan akan sangat sulit untuk mencapai perkiraan emerintah tentang pertumbuhan ekonomi tahunan yang mencapai 0-1% pada akhir tahun ini.

(Baca: Ekonomi Singapura Diproyeksi Tumbuh 0,1%, Terhindar dari Resesi?)

Demonstrasi di wilayah bekas koloni Inggris ini telah mencapai minggu ke-21 mereka. Pada hari Minggu, demonstran berpakaian hitam dan bertopeng membakar toko-toko dan melemparkan bom bensin ke polisi yang merespons dengan gas air mata, meriam air, dan peluru karet.

Para pengunjuk rasa secara rutin membakar toko dan perkantoran, termasuk kantor bank, terutama yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok daratan. Mereka juga merusak sistem metro kota MTR Corp yang dianggap melaksanakan perintah pemerintah untuk membantu mengurangi aksi pendemo.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement