Ekspor-Impor Lesu, Pengusaha Duga Ada Pelemahan Daya Beli

Rizky Alika
15 Oktober 2019, 20:19
daya beli masyarakat melemah, ekspor impor turun, penurunan daya beli, perlambatan pertumbuhan ekonomi
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi retail. Penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan turunnya ekspor dan impor.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menduga adanya pelemahan daya beli masyarakat yang menyebabkan penurunan ekspor dan impor pada September 2019.

"Kami menduga adanya pelemahan dalam daya beli masyarakat karena ekonomi kita dipacu oleh konsumsi rumah tangga. Kalau konsumsi turun, impact-nya terjadi penurunan daya beli," kata dia di Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (15/10).

Advertisement

Menurutnya, penurunan ekspor dan impor dapat mencerminkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Terlebih lagi, perlambatan ekonomi dapat terlihat bila terjadi penurunan impor bahan baku. Perlambatan ekonomi tersebut, dikhawatirkan terjadi akibat penurunan daya beli.

Di sisi lain, ia menilai defisit neraca dagang pada September terjadi akibat pertumbuham ekonomi belum optimal. Hal ini terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh penduduk kelas menengah ke atas, sedangkan penduduk kelas menengah ke bawah tertekan.

(Baca: Terancam Resesi, Pemangkasan Subsidi akan Lemahkan Daya Beli & Ekonomi)

Ini artinya, kelas menengah ke bawah mengalami penyempitan pekerjaan lantaran adanya efisiensi perusahaan. "Makanya lihat ada fenomena driver ojek online meningkat," ujar dia.

Sementara, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani mengatakan, defisit perdagangan terjadi akibat 70% kebutuhan bahan baku dan penolong dipenuhi dari impor. "Bagaimana mungkin kita bisa mencapai (surplus) kecuali ekspor kita naik lebih," ujar dia.

Namun, ia memperkirakan pertumbuhan ekspor sulit dilakukan lantaran kondisi ekonomi global diliputi ketidakpastian. Oleh karena itu, Shinta memperkirakan defisit neraca dagang masih akan terjadi.

Shinta menilai, solusi dari hal tersebut ialah dengan industrialisasi. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan industri hulu agar tidak bergantung kepada produk impor.

(Baca: Ekspor Makin Loyo, Neraca Dagang September Defisit US$ 160 Juta)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement