Kreativitas Olahan Kayu Tingkatkan Kemandirian Pemuda Jembayan Tengah
Sejak 2017, aktivitas pemuda di Desa Jembatan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terbilang semakin produktif. Kondisi ini tercipta berkat penerapan inovasi berupa pembuatan kerajinan piala berbahan kayu.
Kepala Desa Jembayan Tengah Rahimin menuturkan, anak-anak muda berusia antara 18 – 20 tahun di desanya bernaung dalam kelompok Muda Kreatif. Mereka menjadi ujung tonggak pembuatan piala kayu yang kini menjadi produk andalan khas Jembayan Tengah.
“Dulu, kebiasaan mereka (pemuda desa) itu nongkrong-nongkrong di luar dan kegiatannya lebih mengarah ke hal negatif. Sekarang, mereka punya kegiatan yang membuat mereka meninggalkan kebiasaan itu bahkan meningkatkan skill mereka,” kata Rahimin.
Kelompok Muda Kreatif sebetulnya bagian dari BUMDes DJT Berjaya. Unit usaha BUMDes ini khusus diisi pemuda yang terampil dalam membuat produk kerajinan berbahan kayu, seperti piala dan plakat. Kelompok Muda Kreatif fokus mengerjakan produksi, sedangkan pemasaran dan manajemen bisnis ditangani BUMDes.
Faturrahman selaku Kepala Unit Muda Kreatif menyatakan, kelompoknya memang hendak merangkul seluruh pemuda di Desa Jembayan Tengah. Tujuannya agar mereka jadi lebih terampil. Kelak, skill yang mereka peroleh dari Muda Kreatif bisa menjadi modal awal untuk bersaing di dalam dunia kerja.
“Saya merangkul para pemuda agar mereka bisa mengembangkan kemampuannya untuk nanti bisa meningkatkan skill di dunia kerja,” ujar Faturrahman.
Salah satu anggota Muda Kreatif bernama Ipandi mengaku, sejak bergabung dengan kelompok pemuda desa ini dirinya bisa mengantongi pendapatan tambahan. “Kira-kira Rp 20.000 sampai Rp 50.000 per pesanan. Muda Kreatif ini juga bisa menjadi tempat menyalurkan kreativitas,” katanya.
Desa Jembayan Tengah menjadi sentra produksi kerajinan piala berbahan kayu sejak 2017. Inovasi ini terbilang unik karena biasanya piala menggunakan bahan plastik dan aluminium. Lebih kreatif lagi, bahan baku kayu yang dimanfaatkan Muda Kreatif tak perlu menebang pohon. Mereka menggunakan limbah kayu sisa pembangunan rumah maupun pembukaan lahan (land clearing) yang dilakukan perusahaan tambang di sekitar Jembayan Tengah.
Kreatifitas tersebut awalnya muncul dari replikasi kegiatan bank sampah Desa Bangunrejo, Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kutai Kartanegara. Dari situ terpatik ide baru memanfaatkan limbah kayu yang dibentuk menjadi piala. Ceritanya bermula ketika warga desa kekurangan dana untuk membeli piala perlombaan 17 Agustus 2017. Kala itu, muncul ide dari kepala desa untuk memanfaatkan limbah kayu yang ada di sekitar lingkungan. “Ide yang awalnya cuma untuk lomba 17-an, jadi kegiatan dan menambah sumber penghasilan bagi pemuda di desa ini,” ucap Rahimin.
Lebih lanjut, Direktur Bumdes DJT Berjaya Puput Kurniadi menjelaskan tentang alur bisnis kerajinan piala kayu di desanya. Saat ini, imbuhnya, produksi dikerjakan dengan skema pesanan. Calon pemesan akan disodorkan beberapa contoh model piala. Apabila deal barulah produksi dilakukan.
Untuk menjalankan proses produksi, Kelompok Muda Kreatif selaku tim produksi memperoleh penyertaan modal senilai Rp 15 juta dari Dana Desa. Kini, bisnis piala kayu di Jembayan Tengah bisa mencecap keuntungan sekitar Rp 2 juta – Rp 4 juta per pesanan.
“Keuntungan itu memang belum masuk ke Pendapatan Asli Desa maupun kas Bumdes. Sebab, sengaja diputar untuk operasional mereka agar Muda Kreatif tetap beroperasi,” tutur Puput.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengutarakan bahwa inovasi produksi kerajinan piala kayu oleh pemuda desa di Jembayan Tengah sejalan dengan kebijakan pemerintah kabupaten, yakni menciptakan satu produk unggulan per setiap desa.
“Kami sebagai pemerintah terus mendukung dengan mengawal alokasi Dana Desa. Karena, ini sesuai dengan fokus kami untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan ekonomi kerakyatan, juga khususnya meningkatkan pembangunan SDM,” kata Edi.
Terlebih, imbuhnya, inovasi seperti yang ada di Jembayan Tengah tak hanya mengasah kreativitas anak muda tetapi juga melestarikan kearifan lokal. Produk piala kayu termasuk salah satu produk Rumah Budaya. Pemkab mengaku siap mengakomodir peluang-peluang bisnis antara swasta dengan BUMDes.