Perundingan Kerja Sama Ekonomi Rampung, RI Perluas Pasar ke Korsel

Image title
25 November 2019, 19:56
kerjasama ekonomi, indonesia, korsel, ik cepa
ANTARA FOTO/Reuters via Yonhap
Presiden Joko Widodo (empat kiri) melakukan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In (dua kanan) pada ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit, Senin (25/11/2019).

Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) resmi menyelesaikan perundingan perjanjian Indonesia-Korea Comprehensif Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dengan menandatangani deklarasi bersama antara Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto dengan Menteri Perdagangan Korsel Yoo Myung-Hee.

"Dengan adanya IK-CEPA, Indonesia akan mendapatkan akses pasar yang lebih luas dibandingkan dengan yang selama ini diberikan melalui perjanjian ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA),” ujar Mendag Agus Suparmanto di Busan, Korsel, Senin (25/11).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, Korsel merupakan negara tujuan ekspor dan sumber impor terbesar ke-6 Indonesia. Total nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 18,62 miliar.

Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 9,54 miliar dan impor Indonesia sebesar US$ 9,08 miliar. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan terhadap Korsel sebesar US$ 460 juta.

(Baca: Indonesia dan Korsel Sepakat Percepat Kerja Sama Ekonomi CEPA )

Komoditas ekspor andalan Indonesia yaitu batu bara, bijih tembaga, karet alam, kayu lapis, dan timah.  Adapun komoditas impor utama Indonesia yaitu karet sintetis, produk baja lembaran, produk elektronik, dan kain tenun filamen sintetis.

Menurut Agus, penyelesaian perundingan perjanjian IK-CEPA merupakan tonggak sejarah baru dalam hubungan ekonomi Indonesia-Korsel. Melalui IK-CEPA, dalam bidang perdagangan barang, Indonesia akan mendapatkan akses pasar yang lebih baik untuk produk industri, perikanan, dan pertanian. 

Sebaliknya, Indonesia akan memberikan akses pasar untuk bahan baku industri yang memfasilitasi investasi Korsel di Indonesia sehingga kemitraan kedua pihak akan saling menguntungkan.

Untuk akses pasar sektor jasa, Korsel akan membuka kesempatan kerja bagi para profesional dan tenaga ahli Indonesia. Sedangkan Indonesia akan memberikan peningkatan akses pasar untuk sektor konstruksi, distribusi, gim daring (online game), dan sektor jasa kesehatan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...