Produksi Migas Medco Semester I 2019 Naik Jadi 86 Ribu BOEPD
PT Medco E&P Indonesia memproduksi migas rata-rata 86 ribu barel setara minyak per hari (boepd) sepanjang semester I 2019. Capaian tersebut berasal dari 14 wilayah kerja yang tersebar di seluruh Indonesia.
VP Relations & Security Medco E&P Drajat Panjawi mengatakan hasil produksi ini merupakan komitmen Medco dalam menjaga ketahanan energi nasional. Dia mengatakan perusahaan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan total produksi seiring dengan terintegrasinya operasi Ophir.
Dari data Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), angka produksi ini naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 82.400 boepd. “Ini menegaskan posisi Medco E&P sebagai perusahaan energi terkemuka di Asia Tenggara,” ujar Drajat di Jakarta, Sabtu (30/11).
(Baca: Medco Rampungkan Proses Akhir Pembiayaan Pembangkit Gas di Riau)
Drajat mengatakan Medco terus berupaya meningkatkan produksi migas dengan berbagai aktivitas di semua wilayah kerja. Saat ini perusahaan yang didirikan Arifin Panigoro itu menunggu dua proyek berproduksi yakni Temelat dengan estimasi produksi 10 MMscdf dan Buntal-5 dengan perkiraan produksi 45 MMscdf.
Untuk lapangan Temelat di Blok South Sumatera ditargetkan bisa berproduksi mulai tanggal 10 Desember 2019. Awalnya proyek ini ditargetkan produksi pada bulan November, namun molor hingga akhir tahun akibat masalah sosial dan lahan.
(Baca: Sempat Terganjal Lahan, Jadwal Onstream Proyek Temelat Molor)
Begitu pula Buntal-05 yang awalnya ditargetkan onstream kuartal III tahun ini tak dapat beroperasi sesuai jadwal. Sebab, rig untuk mengebor proyek tidak kunjung datang karena masih digunakan di Vietnam. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menargetkan proyek Buntal-05 dapat selesai pada triwulan I 2020.
.