OPEC Setuju Pangkas Produksi Minyak Hingga 1,7 Juta Barel per Hari

Image title
7 Desember 2019, 19:01
OPEC, produksi minyak
Katadata
Ilustrasi, logo OPEC. Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) sepakat menambah pemangkasan produksi minyak sebesar 500 ribu barel per hari (BPH) menjadi 1,7 juta bph.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) setuju menambah potongan produksi minyak hingga 500 ribu barel per hari (bph) menjadi 1,7 juta bph dari kesepakatan awal. Jumlah tersebut setara 1,7 persen permintaan minyak global.

Meski begitu, Menteri Energi Arab Saudi Pangerang Abdulaziz bin Salman mengatakan pemangkasan yang efektif bisa mencapai 2,1 juta bph. Arab Saudi pun siap memangkas produksi lebih besar dari kuota.

Negara OPEC dan sekutunya sepakat memangkas produksi demi mendorong harga minyak. Sepanjang pekan ini, harga minyak memang dipengaruhi oleh rencana negara OPEC dan sekutunya memangkas produksi.

Analyst Price Future Phil Flyn terkejut dengan tambahan pemotongan produksi demi menopang pasar minyak. Namun, keputusan tersebut mungkin saja membawa tekanan terhadap harga minyak, terutama untuk ultra-low sulfur diesel.

(Baca: Ada Pertemuan OPEC, Harga Minyak Terus Menguat pada Pekan Ini)

Analyst di LBBW Frank Schallenberger mengatakan jika penambahan pemotongan produksi sebesar 500 ribu bph hanya sebagai simbol untuk mencapai target produksi minyak, maka pasar akan kecewa. Harga minyak jenis Brent akan jatuh di bawah US$ 60 per barel.

Tapi jika pemotongan produksi 500 ribu diambil dari pasokan pasar, maka Brent bisa stabil di kisaran US$ 65 per barel. Pasalnya, pertumbuhan permintaan diproyeksi sekitar 900 ribu bph pada 2020, tapi pasokan lebih banyak hingga menyebabkan surplus mencapai 800 ribu bpd.

"Pangkas produksi 500 ribu bph lagi agar surplus berkurang menjadi 300 ribu bph," kata Frank seperti dikutip dari Reuters pada Sabtu (7/12).

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...