Saham BUMN Infrastruktur Melesat, IHSG Sesi Satu Ditutup Naik 0,10%

Image title
9 Desember 2019, 12:59
IHSG, IHSG Sesi I menguat, IHSG menguat, saham BUMN infrastruktur
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi. IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini ditutup menguat 0,1%.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (9/12) ditutup menguat 0,10% ke level 6.193,31. Kenaikan IHSG antara lain ditopang melesatnya harga saham BUMN-BUMN infrastruktur.

Berdasarkan data RTI Infokom, indeks sempat berada di level tertinggi di level 6.210,77 atau menguat 0,38%. Namun, IHSG juga sempat terkoreksi tipis 0,09% ke level 6.181,13 dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. 

Tercatat, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 3,99 miliar saham, frekuensi perdagangan mencapai 294 ribu kali dan nilai transaksi Rp 2,79 triliun. Sebanyak 195 saham naik, 172 saham turun, dan 145  stagnan.

Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 4,03 miliar di seluruh pasar. Secara perinci, asing tercatat jual bersih Rp 34,85 miliar di pasar reguler, tetapi beli bersih Rp 38,88 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

(Baca: Dampak Perang Dagang, Impor Tiongkok November Naik meski Ekspor Anjlok)

Berdasarkan indeks sektoral, penguatan IHSG pada sesi pertama ini ditopang oleh sektor properti yang naik 1,06%. Saham BUMN sektor infrastruktur menjadi penopang indeks di sektor ini, 

Harga saham PT Waskita Karya Tbk atau WSKT melonjak 4,22% menjadi Rp 1.480, PT Wijaya Karya  atau WIKA melesat 2,5% menjadi Rp 2.05o, dan PT Adhi Karya atau ADHI meroket 5,42% menjadi Rp 1.265. 

Selain itu, harga saham BUMN yang berada di sektor infrastruktur dan perumahan berkode PTPP juga terdongkrak 4,44% menjadi Rp 1.645.

Di pasar saham Asia, IHSG menjadi salah satu indeks yang bergerak menguat. Tercatat hingga pukul 12.26 WIB, indeks lainnya bergerak bervariasi. 

Nikkei 225 Index tercatat menguat 0,34% dan Hang Seng Index naik tipis 0,01%. Semenbtara, Shanghai Composite Index tercatat terkoreksi 0,09% dan Strait Times Index juga turun 0,02%.

(Baca: Perang Dagang Makin Luas, IHSG Pekan ini Diprediksi Bervariasi)

Sebelumnya, IHSG pada perdagangan sepekan ini diprediksi bergerak bervariasi. Pelaku pasar modal masih dipengaruhi oleh kondisi dari perang dagang yang semakin meluas, tidak hanya Amerika Serikat dengan Tiongkok saja, namun dengan negara-negara Eropa dan Amerika Latin.

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menyampaikan, pelaku pasar pekan ini sedang menghitung hari atas penerapan tarif tambahan 15% senilai US$ 156 miliar terhadap impor barang Tiongkok oleh AS yang diberlakukan pada 15 Desember mendatang. Sehingga, pelaku pasar menanti kejelasan atas negosiasi perang datang AS dengan Tiongkok.

Di lain pihak, ada pula potensi perang dagang melembar ke zona Eropa, di mana Perwakilan Perdagangan Amerika mengatakan dapat mengenakan bea masuk hingga 100% pada produk tertentu dari Prancis senilai US$ 2,4 miliar. Hal ini menyusul keputusan Prancis untuk mengenakan pajak pada perusahaan digital AS.

Negara-negara Eropa lainnya, termasuk Inggris juga dikabarkan memiliki rencana untuk mengenakan pajak digital. "Ini tentu membuat potensi perluasan perang dagang antara AS dengan Eropa, kata Hans kepada Katadata.co.id.

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...