Mantan Bos Bank Dunia Incar Proyek Infrastruktur RI Rp 42 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan lembaga pendanaan bernama Global Infrastructure Partner (GIP) berencana mendanai infrastruktur RI mulai tahun depan. Nilainya sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 42 triliun.
Hal ini dikatakan Luhut usai bertemu Vice Chairman and Partner GIP Jim Yong Kim di kantornya, Jakarta, Kamis (12/12). Luhut merekomendasikan mantan Presiden Bank Dunia itu agar melirik proyek infrastruktur bandara dan kelistrikan di Jakarta, Bali dan Medan.
Dilansir dari laman resminya, GIP banyak berinvestasi lewat ekuitas dan surat utang. Perusahaan yang berkantor pusat di New York ini memiliki banyak portofolio di sektor energi, transportasi dan air atau limbah, salah satunya Bandara Edinburgh, Skotlandia.
“Tiap tahun investasi sehingga dalam lima tahun mencapai US$ 3 miliar,” kata Luhut.
(Baca: Bos Softbank Dikabarkan Tertarik Danai Pemindahan Ibu Kota RI)
Luhut menjelaskan Jim Yong Kim juga berencana bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas realisasi investasi infrastruktur GIP. Dia mengatakan dipilihnya RI sebagai lokasi penanaman modal GIP lantaran iklim usaha yang menjanjikan.
Makanya Luhut meminta Jim untuk meningkatkan invetasinya pada tahun kedua. "Saya bilang tahun pertama US$ 3 miliar, tahun kedua US$ 5 miliar," kata dia.
GIP bukan satu-satunya lembaga pendanaan yang menemui Luhut bulan ini. Awal Desember, ia bertemu Gubernur Japan bank of International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda membahas rencana membentuk dana abadi untuk membiayai berbagai proyek pembangunan di Indonesia.
Luhut mengatakan JBIC tertarik menginvestasikan dana tersebut untuk program hilirisasi industri pertambangan yang saat ini dicanangkan pemerintah. “Jadi sudah finalisasi dan saya kira bagus sekali," kata Luhut.
(Baca: Bertemu Luhut, JBIC Tertarik Bentuk Dana Abadi untuk Infrastruktur)