Perdagangan Perdana, Harga Saham Uni-Charm Melesat 16%
Produsen popok dan pembalut PT Uni-Charm Indonesia Tbk resmi tercatat sebagai emiten di pasar modal dalam negeri melalui skema penawaran umum perdana alias initial public offering atau IPO, Jumat (20/12). Pada perdagangan perdana, harga saham berkode UCID ini melesat hingga 16% ke level Rp 1.740.
Saham Uni-Charm dibuka menguat 6,67% menjadi Rp 1.600 dan terus bergerak naik. Pada pembukaan perdagangan, saham ini ditransaksikan sebanyak 17,3 juta saham dengan nilai transaksi Rp 27,17 miliar dan frekuensi sebanyak 826 kali.
Harga saham pun terus bergerak naik. Hingga pukul 09.45 WIB, saham perusahaan terus melaju mencapai 16% di harga Rp 1.740 per saham.
Perusahaan pemilik merek popok Mamypoko dan pembalut Charm ini melepas 20% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO atau setara dengan 831,31 juta saham. Dengan harga saham yang ditetapkan senilai Rp 1.500 per saham, maka perusahaan meraup dana Rp 1,25 triliun dari aksi korporasi ini.
(Baca: IPO Uni-Charm Berpotensi Raup Dana Rp 1,5 Triliun, Terbesar Sejak 2016)
Uni-Charm bakal menggunakan raihan dana IPO untuk kebutuhan belanja modal sebesar 64,6%. Sekitar 20,6% bakal digunakan oleh perusahaan untuk melakukan pembayaran utang, dan 14,8% sisanya bakal digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Dalam proses IPO ini, Sinarmas Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Uni-Charm. Sementara itu bertindak sebagai penjamin emisi efek, yaitu Trimegah Sekuritas Indonesia, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan Panin Sekuritas.
Uni-Charm melakukan IPO ini dengan menggunakan laporan keuangan semester I 2019. Tercatat pada periode tersebut, perusahaan mampu membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,20 triliun atau tumbuh 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 3,93 triliun.
(Baca: IPO Jumbo Kedua Tahun ini, Unicharm Berpotensi Raup Rp 1,5 Triliun)
Dengan tumbuhnya pendapatan bersih tersebut, perusahaan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 153,9 miliar sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut, mampu tumbuh hingga 72,7% dibandingkan dengan semester I 2018 yang laba bersihnya hanya Rp 89,09 miliar.
Direktur Utama Uni-Charm, Yuji Ishii mengatakan dukungan dan sambutan yang diberikan oleh pasar modal di Indonesia hingga pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada perseroan. "Pencatatan saham ini merupakan bukti komitmen Uni-Charm Indonesia kepada para stakeholders dan rekanan usaha kami," katanya.