Pemerintah Bangun Jalan & Infrastruktur Dasar di Ibukota Baru 2020
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan ibu kota baru akan dimulai pada kuartal IV 2020. Menurutnya, pembangunan akan dimulai dari infrastruktur dasar.
"Jalan, drainase, bendungan, dan prasarana dasar kalau bisa detail desainnya dilakukan delapan bulan, sehingga kuartal IV mulai dengan groundbreaking (peletakkan batu pertama)," kata dia saat ditemui di kediaman Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (25/12).
Pemerintah juga akan mengajak pemenang desain ibu kota negara bersinergi. Para pemenang desain juga akan diajak ke ibu kota negara untuk mengecek kondisi tanah maupun topografi ibu kota negara.
(Baca: Urban+ Ungkap Minimnya Waktu dan Data Saat Mendesain Ibu Kota Baru)
Meski begitu, Basuki belum bisa memastikan secara detail kebutuhan anggaran pembangunan prasarana dasar tersebut. Anggaran akan ditentukan setelah detail desain ibu kota matang.
Setelah itu, Kementerian PUPR akan kembali membuka sayembara desain bangunan, seperti untuk bangunan Istana presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Mahkamah Agung (MA). Sayembara tersebut akan dimulai saat pemerintah telah memutuskan letak bangunan tersebut.
Meski akan ada pembangunan cukup masif di lokasi Ibu Kota baru, Basuki memastikan tidak akan mengganggu habitat bekantan di Teluk Balikpapan. Oleh karena itu, pihaknya akan membangun jalur khusus untuk konektivitas kendaraan berat pembangunan ibu kota.
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan desain berkonsep "Nagara Rimba Nusa" sebagai pemenang sayembara rancang bangun Ibu Kota Negara baru. Arsitek di balik desain yang sarat dengan sentuhan alam tersebut adalah Sofian Sibarani dan kawan-kawan dari Urban+.
(Baca: Jokowi Tak Akan Bangun Pabrik di Kawasan Ibu Kota Baru)
Sofian menyatakan desain yang dibuatnya terinspirasi dari hutan belantara yang ada di Kalimantan. Lokasi ibu kota di pulau Borneo dinilai sangat berbeda dengan ibu kota di negara-negara lain.
Sebagai pemenang sayembara, Sofian dan tim berhak menerima piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan juara kedua dan ketiga dengan desain bertema “The Infinite City” dan “Kota Seribu Galur” masing-masing mendapatkan hadiah sebesar Rp 1,25 miliar dan Rp 1 miliar.