Kementan Klaim Pasokan dan Harga Pangan Stabil Sepanjang 2019
Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan pasokan dan harga pangan sepanjang tahun ini stabil. Meningkatnya kebutuhan pangan menjelang hari-hari besar keagamaan juga tidak menimbulkan gejolak.
Kementan mengklaim harga tetap stabil biarpun sempat terjadi kenaikan harga bawang merah dan telur. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan kenaikan harga bawang merah terjadi setelah harga komoditas tersebut jatuh hingga Rp 20 ribu per kilogram.
Kenaikan harga hingga Rp 32 ribu per kilogram pun masih sesuai acuan harga yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sedangkan kenaikkan harga telur ayam menjadi Rp 25 ribu per kilogram hanya terjadi di Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. Ini lantaran distribusi terhambat karena cuaca buruk.
Dengan begitu, Kementan mengklaim pasokan dan harga pangan sepanjang tahun ini stabil. "Sampai hari ini tidak ada gejolak pasokan maupun harga. Secara umum pasokan merata dari Sabang - Merauke," ujar Agung saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/12).
(Baca: Pemerintah Berencana Kembali Buka Keran Impor Daging Sapi Brasil 2020)
Menurut dia, stabilnya harga dan pasokan kebutuhan pangan sepanjang tahun ini merupakan hasil dari upaya pengendalian pasokan dan harga pangan oleh seluruh pemangku kepentingan. Kementan pun berupaya untuk mempertahankannya pada tahun depan.
"Kami berharap di tahun depan akan lebih baik lagi," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri yang menyebut Toko Tani Indonesia Center (TTIC) membuat distribusi kebutuhan pangan makin merata ke seluruh Indonesia. Apalagi, harga yang masuk di TTIC ini harus lebih murah dengan pasar sehingga tidak ada kenaikan yang signifikan.
"Di setiap provinsi kami membangun distribusi center. Ada 5.051 Toko Tani pada 32 provinsi yang langsung berkaitan dengan masyarakat," kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian stok pangan pokok di Bulog per 15 Desember yakni beras 2.122.690 ton, gula pasir 3.095 ton, 626 ton, daging kerbau 2.636 ton, tepung 534 ton, telur 22,91 ton, dan minyak goreng 1.310 kilo liter. Untuk harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang per 31 Desember 2019 harga terendah (IR-64 III) Rp 8.650 per kilogram dan harga tertinggi (Cianjur Kepala) Rp 13.475 per kilogram.
Rata-rata harga cabai merah keriting tanggal 31 Desember 2019 per kilogram Rp 13.400 atau turun 1,93 persen dari hari sebelumnya. Harga cabai rawit merah turun 2,98 persen menjadi Rp 26.442 per kilogram. Namun, harga bawang merah naik sebesar 0,16 persen menjadi Rp 24.179 per kilogram.
Harga sapi hidup turun sebesar 0,15 persen menjadi Rp 48.979 per kilogram berat hidup, harga telur ayam ras naik 0,41 persen menjadi Rp 22.162 per kilogram, dan harga ayam ras turun 0,38 persen menjadi Rp 19.539 per kilogram berat hidup.
(Baca: Harga Ayam Jatuh, Peternak Klaim Merugi Rp 2 Triliun Tahun Ini)