Harga Minyak Melonjak Akibat Panasnya Tensi Hubungan AS dan Iran

Sorta Tobing
4 Januari 2020, 11:00
harga minyak, ketegangan timur tengah, amerika serikat, iran, Qassem Soleimani
ANTARA FOTO/REUTERS/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee
Demonstran membakar bendera Amerika Serikat, Israel dan Inggris saat aksi protes menentang pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas saat serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran, Jumat (3/1/2020).

Harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam 3,5 bulan terakhir. Pelaku pasar khawatir Iran akan membalas serangan udara Amerika Serikat yang membunuh jenderal top negara itu, Qassem Soleimani.

Mengutip dari Bloomberg, harga minyak Brent pada perdagangan semalam, Jumat (3/1), naik US$ 2,35 menjadi US$ 68,60 per barel. Angka ini tertinggi sejak serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada September lalu.

Lalu, West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari juga naik. Kenaikannya  mencapai 4,8% menjadi US$ 63,05 per barel.

“Respon Iran akan sangat parah dan mematikan,” kata Jason Bordoff, mantan pejabat pemerintahan Barack Obama. “Dan tentu saja termasuk serangan terhadap infrastruktur energi.”

(Baca: Serangan AS Tewaskan Jenderal Iran, Warganet Khawatir Perang Dunia III)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...