Target Kunjungan Turis Asing Tahun Ini Diturunkan Jadi 17 Juta

Rizky Alika
16 Januari 2020, 17:46
BPS, wisman, wisatawan mancanegara
ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Ilustrasi. BPS memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara hanya mencapai 16,4 juta pada 2019.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf menargetkan jumlah wisatawan mancanegara pada 2020 hanya mencapai 17 juta kunjungan, turun dari target tahun lalu sebanyak 18 juta kunjungan. Sementara kunjungan wisman sepanjang 2019 diperkirakan hanya mencapai 16,4 juta kunjungan. 

"Target 17 juta kunjungan. Kami moderat dulu," ujar Asisten Deputi Investasi Pariwisata Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Hengky Manurung di Jakarta, Kamis (16/1).

Adapun guna meningkatkan kunjungan wisman tahun ini, pemerintah antara lain akan mendorong lebih banyak artis luar negeri yang menggelar konser di luar negeri. 

Namun, menurut dia, pemerintah kini sebenarnya lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas wisman. Pemerintah menargetkan lama waktu kunjungan wisman dapat mencapai lebih dari 10 hari. Dengan waktu kunjungan tersebut, dana yang dihabiskan wismand iperkirakan dapat mencapai  US$ 1.500 hingga US$ 2.000. 

Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong peningkatan kunjungan wisman asal Amerika dan Eropa. Wisman asal dua benua tersebut kerap menghabiskan waktu tinggal yang lebih lama saat berwisata. Di luar Amerika dan Eropa, pemerintah juga akan menargetkan tambahan wisman asal ASEAN dan Asia Pasifik.

(Baca: BI: Jumlah Wisatawan Muslim di Dunia Capai 158 Juta Orang Tahun Depan)

Di sisi lain, potensi wisata dari para pebisnis asing yang berkunjung ke Indonesia juga akan dikembangkan. Hal ini lantaran para pelancong perjalanan bisnis tersebut berpotensi menghabiskan biaya lebih besar saat berkunjung ke Indonesia. 

"Kami lagi melirik business traveller, selama ini hanya mengejar leisure traveller," kata dia.

Ia berharap para palancong yang melakukan perjalanan bisnis ke Indonesia  dapat menambah durasi kunjungan di Indonesia untuk berwisata. Oleh karena itu, beberapa upaya yang dilakukan seperti dengan menawarkan paket perjalanan bisnis yang digabungkan wisata.

"Misal meeting di Medan, lalu leisure ke Aceh atau Padang. Paket seperti itu akan dikawinkan" ujar dia.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...